Jakarta, Kompas
”Pesawat ini tidak dirancang sebagai pesawat pribadi khusus yang mewah. Presiden tidak menginginkan pesawat kepresidenan yang mewah. Seperti layaknya pesawat kepresidenan, nantinya akan ada ruang presiden, ajudan, dan penumpang yang lain,” kata Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Lambock V Nahattand, Kamis (9/2), di Kementerian Sekretariat Negara.
Keputusan pembelian pesawat kepresidenan, menurut Lam-
Menurut Lambock, pengadaan pesawat kepresidenan jenis 737-800 Boeing Business Jet 2 dari Boeing Company di Seattle, Amerika Serikat, sudah diserahterimakan dalam bentuk greencraft (pesawat sudah siap terbang, tetapi belum termasuk interior kabin dan sistem keamanan). Pembayaran greencraft senilai 58,6 juta dollar AS itu sudah lunas per 19 Januari 2012.
Selanjutnya, pemerintah membuka lelang untuk pengadaan interior kabin dan sistem keamanan pesawat yang diperkirakan menelan biaya 31,5 juta dollar AS. Diperkirakan pada akhir Februari 2012 sudah bisa ditentukan pemenangnya. Proses pengerjaan interior kabin dan
Perhitungan pemerintah, pengadaan pesawat kepresidenan itu lebih hemat dibandingkan dengan menyewa pesawat, yaitu bisa menghemat 388,5 juta dollar AS. Ini dengan perhitungan untuk pemakaian 35 tahun.