JAKARTA, KOMPAS.com — Pesawat kepresidenan senilai 91,2 juta dollar AS yang akan tiba di Tanah Air pada Agustus 2013 merupakan jenis 737-800 Boeing Business Jet 2. Lantas, mengapa pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Militer Presiden, Mabes TNI AU, Pasukan Pengamanan Presiden, dan PT Garuda Indonesia, menjatuhkan pilihannya pada pesawat jenis Boeing sebagai pesawat kepresidenan?
Sekretaris Kemsesneg Lambock V Nahattands mengatakan, ada tiga alasan mengapa pemerintah memilih pesawat jenis Boeing. "Dari aspek operasional, pilot-pilot di dalam negeri, termasuk pilot TNI AU, lebih siap dan familiar dengan pesawat Boeing. Umumnya, pesawat-pesawat yang digunakan di Indonesia adalah pesawat Boeing," kata Lambock, di Kemsesneg, Jakarta, Kamis (9/2/2012).
Dari aspek perawatan, kata Lambock, fasilitas dan kemampuan teknisi di dalam negeri lebih siap ketimbang pesawat merek lainnya. "Alasan lainnya, pesawat Boeing telah banyak digunakan untuk penerbangan VVIP (very very important person) negara-negara lain di dunia," sambung Lambock.
Kemampuan yang dimiliki Boeing pun sesuai dengan kriteria yang diinginkan pemerintah, yakni pesawat mampu terbang jauh selama 10-12 jam, mampu mendarat di bandara kecil, memiliki kapasitas sesuai dengan rombongan Presiden (sekitar 70 orang), serta memiliki peralatan navigasi, komunikasi, cabin insulation, dan inflight entertainment.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.