Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ingin Angelina Bebas dari Gangguan

Kompas.com - 07/02/2012, 15:30 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi akan menelusuri setiap informasi yang diungkapkan tersangka kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Angelina Sondakh. Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan, pihaknya berharap Angelina bebas dari ”gangguan” dalam mengungkapkan apa yang diketahuinya kepada penyidik KPK.

”Kami berharap disampaikan apa adanya, jangan sampai ada pihak-pihak yang mengganggu penyampaian itu,” kata Zulkarnain saat dihubungi wartawan, Selasa (7/2/2012). Namun, Zulkarnain membantah adanya ”gangguan” pihak berkepentingan terhadap Angelina.

Menurut dia, seperti kasus yang sudah-sudah, biasanya para tersangka mendapat tekanan pihak lain. ”Kan selama ini sering ada kasus semacam itu, ada yang mau beri keterangan, tetapi diganggu. Dalam kasus hukum banyak kan yang seperti itu sehingga akhirnya LPSK turun,” ujarnya.

Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (2/2/2012), Angelina belum diperiksa KPK. Zulkarnain juga berharap Angelina dapat berkata jujur saat di hadapan penyidik KPK nantinya. ”Apa yang dia dengar, apa yang dia lihat, silakan diceritakan seutuhnya kepada penyidik,” kata Zulkarnain.

Angelina Sondakh dianggap bisa menjadi kunci pembuka kotak pandora kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games 2011. Dia dapat membongkar siapa sosok ”ketua besar” dan ”bos besar” yang diduga turut menerima uang proyek tersebut. Terkait posisinya sebagai anggota Badan Anggaran DPR, Angelina juga dianggap dapat membongkar dugaan praktik mafia anggaran di sana. Sementara posisi Angelina sebagai mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat dinilai tahu seluk-beluk partai itu.

Sebelumnya, KPK menetapkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sebagai tersangka kasus wisma atlet. Nazaruddin menyebut adanya gelontoran uang Rp 30 miliar dan 5 juta dollar AS ke Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu. Dalam kongres itu, Anas Urbaningrum terpilih sebagai ketua umum partai. Zulkarnain mengatakan, KPK akan menelusuri pihak mana saja yang bermasalah melalui Angelina.

”Kami menelusuri siapa saja pihak yang bermasalah, jadi seperti kasus maling ayam, kami lakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah dia mencuri di mana, kapan, apakah dia benar mencuri atau tidak,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Bawah 0,5 persen Akhir 2024

    Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem di Bawah 0,5 persen Akhir 2024

    Nasional
    Sepekan Jelang Ditutup, Baru 84 Orang yang Resmi Daftar Capim dan Dewas KPK

    Sepekan Jelang Ditutup, Baru 84 Orang yang Resmi Daftar Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Ujung Kasus Tewasnya Afif Maulana yang Belum Tampak...

    Ujung Kasus Tewasnya Afif Maulana yang Belum Tampak...

    Nasional
    KY Gelar Wawancara Terbuka Calon Hakim Agung, Publik Bisa Bertanya

    KY Gelar Wawancara Terbuka Calon Hakim Agung, Publik Bisa Bertanya

    Nasional
    Megawati Tantang Penyidik Menghadap, KPK Jangan Gentar

    Megawati Tantang Penyidik Menghadap, KPK Jangan Gentar

    Nasional
    Jamaah Islamiyah Bubar, Berikut Jejak Teror Bom Terbesar yang Didalangi di Indonesia

    Jamaah Islamiyah Bubar, Berikut Jejak Teror Bom Terbesar yang Didalangi di Indonesia

    Nasional
    Masuk Pekan Terakhir, 84 Orang Sudah Mendaftar Jadi Capim dan Dewas KPK

    Masuk Pekan Terakhir, 84 Orang Sudah Mendaftar Jadi Capim dan Dewas KPK

    Nasional
    Pakar Nilai Kemungkinan Afif Maulana Melompat ke Sungai Kecil, Ini Penjelasannya

    Pakar Nilai Kemungkinan Afif Maulana Melompat ke Sungai Kecil, Ini Penjelasannya

    Nasional
    Soliditas KIM Saat Pilkada Dinilai Tergantung Kepentingan Lokal dan Ego Nasional

    Soliditas KIM Saat Pilkada Dinilai Tergantung Kepentingan Lokal dan Ego Nasional

    Nasional
    Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar

    Tak Hanya di Banten, Pisah Jalan KIM Bisa Terjadi di Jakarta dan Jabar

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

    [POPULER NASIONAL] Pertemuan Megawati-Penyidik KPK Dinilai Bisa Redakan Isu Kasus Harun Masiku | Mahfud Sebut yang Kalah Pemilu Jangan Marah Melulu

    Nasional
    Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

    Pembangunan Bendungan Way Apu Tetap Terkendali, meski Alami Overtopping Akibat Cuaca Ekstrem

    Nasional
    Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

    Besok, Pengadilan Tipikor Lanjutkan Sidang Perkara Gazalba Saleh

    Nasional
    Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

    Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM

    Nasional
    Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

    Prajurit Satgultor 81 Praka Jingko Lewi Kase jadi Siswa Terbaik Latihan Militer Lintas Negara di Australia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com