JAKARTA, KOMPAS.com — Kapal selam TNI AL, KRI Nanggala-402, kembali memperkuat jajaran TNI AL. KRI Nanggala-402 telah selesai menjalani perbaikan dan perawatan total di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan.
Kedatangan kapal selam kedua milik TNI AL ini disambut Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno di Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2012).
Sebelum merapat, KRI Nanggala-402 melintas di perairan Selat Madura di depan Dermaga Koarmatim. Para anak buah kapal melaksanakan parade rool guna memberi penghormatan. Dari dermaga, Korps Musik Lantamal V mengiringi dengan lagu ”Hymne Hiu Kencana” yang dinyanyikan oleh anggota TNI AL dari Satuan Kapal Selam Koarmatim.
Guna menjalani overhaul, KRI Nanggala-402, yang dikomandani Letkol Laut (P) Purwanto, dengan 35 awak kapal bertolak dari Tanah Air pada 9 Desember 2009 dan tiba di Korea Selatan pada 19 Desember 2009.
Saat ini kapal selam buatan Jerman tahun 1978 yang bergabung di jajaran TNI AL pada 1981 tersebut telah menjalani perbaikan secara menyeluruh, fisik, navigasi, serta sistem persenjataan.
KRI Nanggala-402 yang mengambil nama dari senjata pewayangan Nanggala dibuat oleh pabrikan Howaldtswerke, Kiel, Jerman, tahun 1981 tipe U-209/1300. Kapal yang merupakan salah satu kapal selam andalan Indonesia ini memiliki berat 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Dengan mesin diesel elektrik, kapal selam ini mampu melaju dengan kecepatan kurang lebih 25 knot.
Setelah overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir, antara lain, torpedo dan persenjataan lainnya. Sebelum overhaul, KRI Nanggala-402 aktif melaksanakan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum, dan kemanan di laut, serta latihan yang digelar TNI AL.
Pada latihan operasi laut gabungan, 8 April-2 Mei 2004, KRI Nanggala-402 menunjukkan kemampuan sebagai monster bawah laut dengan menembakkan torpedo dan berhasil menenggelamkan KRI Rakata yang dijadikan sebagai sasaran tembak pada latihan tersebut.
Selain KRI Nanggala-402, TNI AL juga sebelumnya telah meningkatkan kemampuan KRI Cakra-401 dengan melaksanakan overhaul di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering. Overhaul KRI Cakra-401 selama bulan Mei 2004 hingga 13 Februari 2006 dengan hasil optimal seperti layaknya kapal baru dengan kondisi awal mencapai 100 persen serta telah operasional hingga saat ini.
Kapal selam merupakan senjata berdaya tangkal tinggi karena karakternya yang sulit dideteksi dan mampu membawa berbagai jenis senjata, seperti torpedo, ranjau, dan peluru kendali.
Bagi Indonesia, memiliki dan mengoperasikan kapal selam akan memperkuat daya dan kekuatan tangkal. Sejarah peperangan laut membuktikan bahwa hanya kapal selam yang mampu masuk dan menembus jantung pertahanan lawan. Kapal selam juga dapat menghancurkan center of gravity sebuah armada tempur, demikian juga sebaliknya dapat menjadi center of gravity angkatan laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.