Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Maulud Dengan Weh Wehan

Kompas.com - 04/02/2012, 22:42 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com - Menyambut datangnya Maulid Nabi Muhamad, Sabtu (4/2/2012), warga Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, menggelar tradisi ketuwin atau weh-wehan yang dalam Bahasa Indonesia berarti saling memberi. Warga saling berkunjung untuk saling memberi makanan.

Tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun lamanya itu selalu disambut gembira oleh semua kalangan masyarakat Kaliwungu. Sehingga hampir di setiap kampung sangat ramai oleh warga yang berkunjung dengan membawa makanan, terutama anak-anak.

Menurut salah satu tokoh masyarakat, Mirnah, tradisi weh-wehan sudah ada sejak zaman Sunan Kalijogo. Weh-wehan waktu itu dilakukan supaya masyarakat saling bersilaturahmi. Sementara makanan yang digunakan adalah sumpil, mirip ketupat yang berbentuk limas. Tapi sayang, makanan khas itu, sekarang sudah hampir musnah. Sudah jarang yang membuatnya. Untuk weh-wehan, masyarakat sekarang ini lebih suka menggunakan makanan yang dijual umum.

"Tradisi weh-wehan hanya dapat dijumpai satu tahun sekali di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, tepatnya saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini sudah turun temurun sejak jaman Sunan Kalijogo. Tapi sayang, yang menggunakan sumpil sudah jarang," jelasnya.

Tradisi weh-wehan dimulai selepas Ashar menjelang malam peringatan Maulud Nabi Muhammad yang tahun ini jatuh Minggu (5/2/2012). Biasanya, tambah Mirnah, yang keliling memberi makanan kebanyakan anak kecil. Sementara para orangtua hanya menyiapkan makanan yang akan diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com