JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, yang juga anggota Komisi II DPR, Kamis (2/2/2012), menegaskan, perlawanannya terhadap Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie di polisi soal gugatan pencemaran nama baik membuatnya semakin semangat. Apalagi, ia mengaku mendapat dukungan dari partainya.
"Teman-teman PD tentu mendukung sehingga saya semakin semangat. Vitamin dan obat kuat yang cukup itu perlu di tengah kesibukan untuk mengatasi rintangan yang ada," ujarnya saat ditanya Kompas perihal ada atau tidaknya dukungan melawan Aburizal, Kamis pagi ini.
Soal kasus pengaduan pencemaran nama baik oleh Aburizal, Ramadhan menyatakan seharusnya tidak perlu. "Pelajari dulu segala sesuatunya. Baca lengkap pernyataan saya. Iya, kan? Jangan langsung memvonis saya ini atau itu," tuturnya.
Ramadhan mengatakan, Aburizal pasti telah dikompor-kompori oleh rekan-rekan di sekitarnya untuk mengadukannya ke polisi.
Sebagaimana diberitakan, Aburizal melaporkan Ramadhan Pohan ke Badan Reserse Kriminal Polri. Mantan Pemimpin Redaksi Koran Jurnal Nasional 2004-2009 itu diduga mencemarkan nama baik Aburizal karena menyebutkan PT SMN di Bima, Nusa Tenggara Barat, sebagai mesin anjungan tunai mandiri Aburizal Bakrie.
Kuasa hukum Aburizal, Rudy Alfons, Selasa (31/1/2012), melaporkan Ramadhan ke Bareskrim Polri. Bahkan, Aburizal sudah melayangkan somasi ke Ramadhan. Namun, hingga kini, belum ditanggapi Ramadhan yang pernah mewawancarai secara khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tanggal 6 Januari, Ramadhan Pohan membuat pernyataan bahwa PT SMN (di Bima) adalah mesin ATM Aburizal Bakrie. Padahal, PT SMN tidak memiliki hubungan dengan Ical," kata Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.