Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yulianis Bersaksi untuk Nazaruddin

Kompas.com - 25/01/2012, 09:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, menjadi saksi bagi terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, Rabu (25/1/2012) pagi ini. Yulianis adalah salah satu saksi kunci yang selalu disebut dalam persidangan kasus wisma atlet.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Yulianis yang mengenakan cadar warna abu-abu itu telah duduk di kursi saksi dan diambil sumpah. Salah satu kuasa hukum Nazaruddin, Junimart Girsang, Selasa (24/1/2012) mengatakan, pihaknya akan mengungkap siapa sebenarnya Yulianis sehingga wanita itu berkuasa menerima dan menyimpan uang dalam tiga brankas Grup Permai.

"Kita akan mengupas tuntas tentang siapa sih Yulianis itu, orangnya siapa. Kok, Yulianis di dalam Grup Permai itu sangat berkuasa sekali, bisa menerima uang, hanya dia dan beberapa orang yang tahu password dari brankas," kata Junimart.

Pihak Nazaruddin selama ini menyebut Yulianis sebagai orang kepercayaan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Adapun Anas, menurut Nazaruddin, juga menjadi pemilik Grup Permai selain dirinya. Junimart mengatakan, pihaknya akan mengupas tuntas segala yang berkaitan dengan Yulianis, termasuk soal Anas dan aliran dana ke Partai Demokrat.

"Besok kita akan uji semua, silahkan Bu Yulianis bicara jujur sajalah, sejak awal kita sampaikan, kami tidak mau ada rekayasa," ungkapnya.

Sebelumnya Mindo Rosalina Manulang, (Pemasaran PT Anugerah Nusantara) dan Mohamad El Idris (Marketing PT Duta Graha Indah), dan juga Nazaruddin mengungkapkan peran Yulianis ini. Menurut Mindo dan Idris, Yulianis yang menerima uang komitmen fee proyek wisma atlet berupa cek senilai Rp 4,3 miliar dari Idris.

Berdasarkan kesaksian Mindo di persidangan, Yulianis juga dikatakan sebagai orang yang mengatur keuangan Permai Grup, yang mencatat uang masuk dan keluar, serta menyimpan uang di tiga brankas miliki Permai Grup. Yulianis juga memegang kunci ketiga brankas tersebut.

Selain Yulianis, ada lima saksi lain yang dijadwalkan memberi keterangan di sidang Nazaruddin hari ini. Mereka adalah mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharan, terpidana 3 tahun dalam kasus wisma atlet, Oktarina Furi (staf keuangan Grup Permai), Gerhana Sianipar (pegawai Grup Permai), dan Luthfi (pegawai Grup Permai).

Adapun Nazaruddin didakwa menerima pemberian berupa cek senilai Rp 4,6 miliar dari Mindo Rosalina Manulang dan El Idris terkait pemenangan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet. Mindo divonis 2,5 tahun penjara sementara Idris 2 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

    Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

    Nasional
    Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

    Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

    Nasional
    Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Nasional
    Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

    Nasional
    Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

    Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

    Nasional
    Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

    Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

    Nasional
    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

    Nasional
    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

    Nasional
    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

    Nasional
    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    [POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

    Nasional
    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

    Nasional
    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com