Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wa Ode: Pimpinan Banggar yang Putuskan

Kompas.com - 24/01/2012, 12:19 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus dugaan suap alokasi dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID), Wa Ode Nurhayati, mengaku tidak terlibat dalam penentuan alokasi dana PPID untuk tiga kabupaten di Aceh. Kuasa hukum Wa Ode, Astro P Girsang, mengatakan, pimpinan Badan Anggaran DPR (Banggar DPR) yang langsung menetapkan kabupaten-kabupaten penerima dana PPID 2011 itu.

Untuk di Aceh, dari tiga kabupaten yang diajukan, yakni Kabupaten Pidie, Benar Meriah, dan Aceh Besar, hanya dua yang lolos. "Berangkat dari Departemen Keuangan, disampaikan ke Banggar. Secara administrator, hal ini dipimpin pimpinan anggaran. Apa yang sudah disampaikan Depkeu, langsung ditentukan. Wa Ode bilang, dia enggak pernah ikut. Itu langsung diputusin sama pimpinan Banggar," kata Astro saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/1/2012).

Menurutnya, Wa Ode tidak pernah mengikuti rapat-rapat yang membahas alokasi PPID untuk tiga daerah itu. Sebagai anggota Banggar, Wa Ode tidak memiliki kewenangan memutuskan. Pihak Wa Ode juga mengklaim memiliki bukti-bukti terkait keterlibatan pimpinan Banggar dan pemerintah dalam alokasi dana PPID ini. Fakta-fakta keterlibatan pimpinan Banggar itu sudah disampaikan ke KPK.

Kamis (26/1/2012) mendatang, Wa Ode akan kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah batal diperiksa pada Jumat (20/1/2012). Astro mengatakan, Jumat lalu kondisi kesehatan Wa Ode tidak memungkinkannya untuk menjalani pemeriksaan di KPK.

"Jumat kemarin harus istirahat, saran dokter. Kita lalu sampaikan ke KPK untuk berikan kesempatan diperiksa Kamis," ujarnya. Namun, Astro mengaku belum mengetahui kondisi kesehatan kliennya itu saat ini.

Wa Ode belum ditahan oleh KPK. Politikus Partai Amanan Nasional itu ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menerima suap Rp 6 miliar terkait pengalokasian tiga kabupaten di Aceh, yaitu Pidie, Aceh Besar, dan Benar Meriah. Uang itu diduga diberikan oleh seorang pengusaha bernama Haris Suharman yang ditransfer melalui rekening staf pribadi Wa Ode, Sefa Yolanda.

Ihwal penerimaan uang ini juga dibantah Astro. Menurutnya, Sefa mengaku tidak pernah menandatangani bukti tanda terima uang Rp 6 miliar dari Haris tersebut. "Saya mau tegaskan, dana yang disampaikan Haris enggak benar, enggak ada masuk ke rekening Wa Ode. Tanda terima yang disampaikan itu diketahui orang ditandatangani Sefa, tapi Sefa tidak pernah katakan itu tanda tangannya," ujar Astro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com