Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Pengusiran Eva Sundari

Kompas.com - 16/01/2012, 10:17 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Eva Kusuma Sundari, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, mengalami kejadian tak menyenangkan ketika meninjau GKI Yasmin di Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/1/2012). Eva sempat dikejar oleh kelompok penentang GKI Yasmin.

Bagaimana hal itu bisa terjadi? Eva menjelaskan, ia sengaja datang ke lokasi untuk persiapan rapat koordinasi antara DPR dan pemerintah, Rabu (18/1/2012), untuk membahas masalah GKI Yasmin. Rapat itu akan dipimpin Wakil Ketua DPR Pramono Anung.

Ketika tiba di lokasi pukul 07.30, Eva menceritakan, massa tengah mengusir jemaat yang datang. Eva lalu turun dari mobil dan berjalan ke arah mereka. Dia sempat dilarang polisi yang berjaga.

"Salah seorang ibu menuding-nuding saya, 'ngapain kamu ke sini?' Dia mengira aku jemaat. Ku jawab, 'saya anggota DPR sedang melakukan pengawasan'. Dia langsung kalap lalu teriak, 'ini daerah kami. Kenapa kamu bela yang salah?'" kata Eva ketika dihubungi, Senin (16/1/2012).

Saat itu, Eva melanjutkan, beberapa orang mendorong-dorong dan menarik-narik bajunya. "Melototi aku. Sedih deh. Melihat aku dikepung, intel-intel polisi menyarankan aku masuk mobil. Awalnya aku menolak, tapi kasihan juga aku ke para intel," ucap dia.

Akhirnya, tambah politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, dia langsung ke tempat ibadah di salah satu rumah jemaat. Di sana, sudah ada Lily Wahid, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa.

"Tidak berapa lama ada info, massa mau mendatangi rumah, mengepung dan menyerang. Polisi ganti mengancam, jika ada yang ganggu anggota DPR akan ditangkap. Mereka surut," kata dia.

"Dari luar ada yang teriak 'Eva penyusup. Kalau berani keluar. Jangan sembunyi seperti dedemit'. Padahal mereka yang sembunyi di balik kelompok," pungkas Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com