China dan Taiwan memiliki pemerintahan tersendiri sejak tahun 1949. Namun, China telah memiliki opsi untuk merebut kembali Taiwan walau dengan cara perang suatu saat di masa depan.
AS juga tampaknya lebih menginginkan hasil pemilu yang memberikan ketenangan di Taiwan. Perkembangan ekonomi Asia dan Taiwan, dengan pusat utama di China, menjadi salah satu faktor utama yang juga diinginkan AS.
Para pebisnis Taiwan juga tampaknya lebih menyukai Ma. Untuk itu, sekitar 200.000 pebisnis Taiwan yang memiliki sejumlah investasi di China sengaja pulang ke Taiwan dari China hanya untuk mencoblos.
Para pebisnis ini juga mengajak serta keluarga mereka untuk mencoblos demi Ma. ”Saya memilih Ma karena saya memiliki bisnis di China dan saya sering bepergian ke China,” kata Ane Wei, wanita pebisnis Taiwan di Taipei seusai mencoblos.
Pemilu presiden juga dijalankan sekaligus dengan pemilu parlemen, yang sejauh ini juga dikuasai Kuomintang.