Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Dapat Peringatan Keras dari Pimpinan DPR

Kompas.com - 13/01/2012, 17:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat menyampaikan peringatan keras kepada Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh terkait pelaksanaan berbagai proyek di DPR selama ini, terutama proyek renovasi ruang rapat Badan Anggaran atau Banggar DPR.

Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, peringatan keras itu akan disampaikan secara tertulis kepada Nining. Rencana itu muncul setelah ia berkonsultasi melalui telepon dengan empat pimpinan lainnya.

"Hari ini terpaksa peringatan itu diberikan," kata Marzuki di ruang kerjanya di DPR, Jumat (13/1/2012), seusai melakukan pertemuan dengan anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan Nining.

Marzuki mengaku, dalam pertemuan itu ia menegur keras Nining atas berbagai kesalahan selama dua tahun menjabat. Menurut dia, Nining melempar tanggung jawab atas segala proyek kontroversial. Nining beralasan hanya sebagai pelaksana.

"Beliau itu eselon IA, artinya pejabat tertinggi di DPR. Dia tidak bisa hanya melempar persoalan, tetapi tidak ada tanggung jawab. Seolah-olah ini semua salah pihak lain, saya hanya sebagai pelaksana. Kalau pelaksana cukup eselon III. Eselon IA itu orang yang mengambil kebijakan, menegur kalau di bawahnya tidak benar," jelas Marzuki.

Marzuki menambahkan, ia menerima banyak pengaduan dari vendor mengenai tender di Setjen DPR yang diduga terjadi penyimpangan. Menurutnya, semua pengaduan itu diteruskan ke Sekjen.

"Namun, tidak jelas apa tindakannya dan tidak serius untuk selesaikan masalah karena kejadian itu berulang terus," kata politisi Partai Demokrat itu.

Marzuki menambahkan, mayoritas pimpinan DPR menginginkan agar pimpinan merekomendasikan pemecatan Nining ke Presiden. Meski demikian, kata dia, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut.

"Bisa saja pimpinan berubah pikiran. Tapi kalau semua pimpinan sepakat untuk mengganti, ya kita ganti. Kalau pimpinan usulkan (pemecatan), jadi barang itu," ucapnya.

Mengundurkan diri

Taslim, anggota Banggar dari Fraksi Partai Amanat Nasional, mengaku akan mengundurkan diri dari Banggar lantaran tak mau menggunakan ruang rapat yang dibangun dengan biaya besar. Pasalnya, kata dia, situasi masyarakat saat ini masih jauh dari sejahtera, terutama di daerah pemilihannya, Sumatera Barat.

"Rehab dengan biaya Rp 20 miliar terlalu sulit bagi saya untuk mencari pembenaran dan sangat sulit untuk diterima akal sehat," kata Taslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com