Pengajian Tahunan Ahmadiyah Dijaga Ketat

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Acara pengajian tahunan Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) Lahore yang diikuti pengurus dan anggota seluruh Indonesia, Kamis (12/1/2012) hingga Sabtu (14/1/2012) di Baciro, Yogyakarta, mendapat kecaman dari sejumlah organisasi masyarakat. 

Hari ini, Jumat (13/1/2012), sejumlah ormas meminta pengajian tahunan ini dibubarkan. Karena itu, polisi dan TNI bersiaga di lokasi untuk mengantisipasi terjadinya bentrok.

Puluhan orang gabungan dari Front Jihad Indonesia (FJI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI),Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), dan Gerakan Anti Maksiat (GAM) mulai mendekati seputar Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Mereka beriringan menggunakan motor dan satu mobil berpengeras suara.

Sebelumnya, Kamis kemarin pukul 20.30 sampai dengan 22.00, sekitar 25 anggota FJI di markas FJI Padokan, Kasihan, Bantul, menggelar rapat ormas Islam untuk menyikapi pengajian tahunan Ahmadiyah di Baciro dengan dipimpin Godi. Sesuai hasil rapat, mereka akan mengerahkan 250 orang untuk membubarkan rapat tahunan Ahmadiyah di Yogyakarta.

Menanggapi hal ini, Muslich Zainal Asikin, Wakil Ketua Umum Pedoman Besar GAI, mengatakan, pengajian ini rutin dilakukan setiap tahun.

"Ini sudah kita laksanakan selama 84 tahun dan sudah jadi tradisi kita sejak GAI Lahore didirikan tahun 1928. Selama ini pengajian tahunan kami tak pernah didemo seperti ini, mungkin mereka mengira kami qodian," ujarnya.