Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Irawadi: Renovasi Ruang Banggar Harus Transparan

Kompas.com - 12/01/2012, 16:39 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, renovasi ruang Badan Anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 20,3 miliar harus dilakukan secara transparan. Didi menilai, biaya renovasi sebuah ruangan berukuran sekitar 10 meter x 10 meter yang mencapai Rp 20 miliar harus menimbulkan tanda tanya. Angka ini dinilai tak masuk di akal.

"Maka, harus ada penjelasan yang transparan dan sejelas-jelasnya perihal ini. Harus ada alasan, bagian-bagian mana, item-item apa yang mengakibatkan biaya tersebut. Apakah TV-nya, kursinya, karpetnya. Gara-gara isu anggaran yang tidak transparan ini, kami semua harus menanggung image buruk," kata Didi kepada Kompas.com, Kamis (12/1/2012) di Jakarta.

Menurut Didi, anggota DPR RI sebaiknya fokus pada tugas-tugas keparlemenan, yaitu legislasi, anggaran, dan pengawasan, ketimbang urusan renovasi. Terlebih, banyak tugas-tugas legislasi yang belum tercapai pada 2011.

"Jadi, sungguh lebih baik apabila anggaran lebih difungsikan pada hal-hal yang menyangkut kemaslahatan orang banyak," kata Didi.

Terkait hal ini, Sekjen DPR RI Nining Indra Saleh mengatakan, pengerjaan renovasi akan dilakukan secara transparan. Pelaksanaan tender diumumkan langsung dalam situs resmi DPR, www.dpr.go.id. Tidak hanya itu, Nining juga siap diperiksa KPK jika ada indikasi kesalahan dalam pengerjaan proyek renovasi.

Sekjen juga mempersilakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit penggunaan anggaran. Menurut Nining, renovasi dilakukan karena kondisi ruang kerja Banggar saat ini di Gedung Nusantara I tidak layak lagi. Lampu penerangan, akustik, lantai karpet, furnitur, dan sound system sudah tidak memadai.

Selain itu, kapasitas ruang kerja yang lama juga tak memadai untuk menampung 85 anggota Banggar beserta staf ahli mereka. Belum lagi jika ada pertemuan dengan pemerintah, jumlahnya menjadi 100-150 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com