Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mencontek, Jujur dari Diri Sendiri

Kompas.com - 09/01/2012, 09:13 WIB

Kebiasaan itu harus dimulai sejak dini, dari tingkat sekolah, sebab korupsi kini sudah merambah hingga sekolah. Modus yang digunakan biasanya melalui penggunaan dana bantuan operasional sekolah dan bantuan operasional pendidikan, pengadaan sarana dan prasarana, ataupun melalui proses akreditasi sekolah.

Sayang, selama ini, saat ada orang yang mengetahui ”pelanggaran” itu dan mencoba melawannya maka harus menghadapi pembungkaman dan tekanan dari berbagai pihak. Siswa atau guru yang protes, misalnya, ditekan melalui ancaman dikeluarkan dari sekolah, diberi nilai buruk, atau disingkirkan dari jabatannya.

Siswa itu juga diajak berani bersuara jika menemukan hal yang tidak benar di sekitar mereka. ”Cari teman seperjuangan. Korupsi tidak bisa dilawan sendirian, harus bersama-sama. Kalau tidak bisa, laporkan. Laporan yang berdasar pada bukti akan sangat berguna. Jika terancam, identitas pelapor bisa dirahasiakan,” kata Illian.

Kepala PSAK UKSW, Salatiga, Yakub Adi Krisanto, juga mengajak generasi muda, baik siswa maupun mahasiswa, untuk berani bersikap kritis. Banyak cara kreatif yang bisa digunakan untuk menegakkan kebenaran. ”Jika tak melalui unjuk rasa, anak muda sekarang bisa melakukannya dengan menggalang dukungan melalui media jejaring sosial, misalnya,” ujarnya.

Dalam kampanye itu, pembawa acara sempat mengingatkan para siswa bahwa Salatiga dahulu pernah sangat terkenal dengan kekritisan pengajar dan mahasiswa UKSW terhadap pemerintah Orde Baru. Sebut saja Arief Budiman dan George Aditjondro yang akhirnya harus hengkang dari kota itu. Di Prasasti Plumpungan, yang menuliskan cikal bakal lahirnya Kota Salatiga, juga tertulis srir astu swasti prajabhyah (semua bahagia, selamatlah rakyat sekalian). Sejak dahulu, pemimpin menginginkan rakyatnya berbahagia, bukan menyengsarakan dengan berbuat korup. (uti)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com