Kapolri: Peristiwa Aceh Terkait Masalah Pekerjaan

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menyatakan, sejumlah peristiwa penembakan yang terjadi di Aceh sejak Desember 2011 hingga awal Januari 2012 dilatarbelakangi masalah pekerjaan dan perkebunan.

Timur tidak sependapat bila peristiwa penembakan di provinsi paling barat Indonesia itu berkaitan dengan politik menjelang pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada 16 Februari 2012.

"Yang bisa saya sampaikan dari beberapa tempat kejadian peristiwa tersebut itu ada kaitannya dengan masalah pekerjaan, perkebunan, iya kan? Faktanya itu. Kalau mau dikaitkan yang lain ya, monggo (silakan) dari bukti-bukti yang lain. Tapi sekali lagi, kita harus berangkat dari hasil olah TKP dan keterangan saksi," kata Timur di Jakarta, Jumat (6/1/2012).

Ia juga menampik adanya pendapat tentang orang-orang Gerakan Aceh Merdeka yang menjadi pelaku rentetan peristiwa penembakan di Aceh. Hal ini didasarkan pada modus dan target korban yang hampir sama dalam setiap peristiwa penembakan itu. Timur meminta masyarakat tidak menyimpulkan hal tersebut secara sepihak karena polisi masih melakukan penyelidikan dan penyidikan.

"Jangan dialihkan ke sana dulu (GAM). Kita profesional dulu dengan mengaitkan hasil olah TKP serta pemeriksaan saksi-saksi dan barang bukti," ujarnya.

Sebanyak enam orang tewas dalam tiga peristiwa penembakan di Aceh pada awal tahun ini. Dua penembakan terjadi di Blang Cot Tunong, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, yang menewaskan empat orang menjelang pergantian tahun. Penembakan kembali terjadi di pedalaman Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, di Blok B Serkey, Minggu (1/1/2012) dan menewaskan dua warga.