JAKARTA, KOMPAS.com — Siswa SMK di Solo dan seluruh wilayah di Indonesia didorong untuk merakit kendaraan umum jenis bus. Alternatif kendaraan umum dibutuhkan ketika mulai 1 April 2012 mendatang pemerintah melarang penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi bagi kendaraan pribadi.
"Jangan hanya membuat mobil pribadi, tetapi buatlah juga bus, yang ketika harganya dapat ditekan murah, maka manfaatnya makin besar bagi rakyat," kata ahli transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, Kamis (5/1/2012) di Jakarta.
Djoko bahkan mendorong Kementerian Perhubungan untuk membeli bus-bus tersebut sebelum akhirnya didistribusikan ke kota-kota dalam bentuk bus rapid transit seperti sebelumnya telah dibagikan ke Kota Solo, Yogyakarta, Palembang, dan sebagainya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyatakan, mobil Esemka yang dibuat dan dirakit siswa SMK di Solo itu laik jalan. Hal ini berdasarkan uji tipe pada dua tahun lalu di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemhub.
"Mobil Esemka yang diajukan uji tipe saat itu telah memenuhi standar laik jalan, yakni uji dimensi dan konstruksi. Jika telah memenuhi standar laik jalan, mobil itu telah memenuhi unsur keamanan yang dibutuhkan," kata Juru Bicara Kemhub, Bambang Ervan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.