JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana renovasi toilet di Gedung Nusantara I Dewan Perwakilan Rakyat muncul setelah para anggota DPR mengeluh kondisi toilet. Mereka meminta toilet segera diperbaiki.
"Ada dari anggota minta secepatnya untuk toilet (diperbaiki). Surat itu banyak," kata Soemirat, Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR, ketika ditemui di ruang kerjanya di Kompleks DPR, Rabu (4/1/2012).
Soemirat ditanya mengenai alokasi dana hingga Rp 2 miliar untuk renovasi toilet di Gedung Nusantara I pada tahun 2012.
Soemirat mengatakan, setelah dicek, kondisi toilet di beberapa lantai memang tak sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung. UU itu mengatur syarat-syarat teknis terkait keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
"Sekarang yang jadi permasalahan yaitu tingkat kebersihan. Dari segi kesehatan, bau. Itu dipakai untuk umum juga. Padahal, faktor kesehatan harus ditekankan," kata Soemirat.
Dikatakan Soemirat, toilet di Gedung Nusantara I belum pernah direnovasi sejak gedung itu dibangun 17 tahun lalu. Selama ini, kata dia, hanya dilakukan pemeliharaan berupa pergantian keran yang bocor, keramik, dan lainnya.
Soemirat menambahkan, pihaknya akan terlebih dulu mendata toilet yang perlu diperbaiki. Dari situ, kata dia, akan terlihat berapa dana yang dibutuhkan. Di Gedung Nusantara I, ada 23 lantai tempat anggota DPR berkantor. Di setiap lantai ada 10 unit toilet.
"Kita harapkan bisa semua toilet (diperbaiki). Tapi kalau tidak cukup, sebagian kecil (toilet yang belum direnovasi) bisa dianggarkan berikutnya," pungkasnya.
Tjahjo Kumolo, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mengatakan, renovasi toilet sebagai pendukung kinerja. "Yang wajar perencanaan renovasinya. Yang penting ruang kerja cukup nikmat buat kerja dan menerima konstituen serta sarana toilet cukup sekadarnya, tidak perlu mewah," kata Tjahjo melalui pesan singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.