Hatta dan Tan Malaka adalah dua manusia pencinta buku. Namun, keduanya sedikit berbeda nasib dalam keterikatannya dengan buku. Tan Malaka, sebagai buronan politik, tak bisa membawa buku-bukunya dalam pelarian sehingga terpaksa membuang buku-bukunya. Hatta, meski dibuang ke Banda Naira, tetap bisa membawa berpeti-peti buku. Maka, jika ditanyakan kepada kedua orang itu apa pendapat mereka tentang e-book
Dalam pendahuluan magnum opus-nya, Madilog, Tan Malaka mengenang pembuangan Leon Trotzky ke Alma Ata dan pembuangan Muhammad Hatta. Dua tokoh pencinta buku itu membawa buku berpeti-peti ke tempat pembuangan mereka. ”Saya maklumi sikap kedua pemimpin itu dan sebetulnya saya banyak menyesal karena tak bisa berbuat begitu dan selalu gagal kalau mencoba berbuat begitu,” kata Tan Malaka.
Saya membayangkan Tan Malaka mungkin akan senang dan terbantu dengan e-book berikut perkakas pembacanya. Dengan perkakas itu, Tan Malaka bisa membawa ratusan, bahkan ribuan, buku dalam genggaman.
Sementara Hatta, saya membayangkan, tak begitu antusias dengan e-book. Bagi Hatta, buku (cetak) adalah benda sakral dalam hidupnya. Mungkin ia tak akan menemukan sakralitas buku dalam e-book. Di sana tak ada material, kenangan, sejarah, posisi ruang sebuah buku untuk ditata rapi, bau buku, coretan para pembaca, atau tanda tangan asli penulis.
”Membaca adalah pengalaman tersendiri, ditandai tegangan antara teks dan keadaan badan serta jiwa pembaca. Kian kuat dan mantap tegangan itu, menjadi kian ’fungsional’ teks itu,” tulis Ronald Barker dan Robert Escarpit (1976:156). Saya pikir, Hatta merasakan pengalaman itu.
E-book
Rasanya, e-book tak mungkin melahirkan manusia protektif terhadap buku. Diceritakan dalam buku Bung Hatta, Pribadinya dalam Kenangan. Saat menguji pemahaman satu buku yang dipinjam keponakannya, Hasyim Ning, Hatta menemukan halaman dilipat. Hatta marah dan meminta Hasyim mencari dan mengganti buku itu. Di seluruh Jakarta tak ada buku itu. Saat Hasyim pulang, Hatta tersenyum. Begitulah Hatta mengajari orang untuk menjaga dan menghormati buku.
E-book
Teknologi membaca