Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: KPK Harus Segera Berbenah!

Kompas.com - 28/12/2011, 21:03 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi diminta  segera berbenah dan mengonsolidasikan mekanisme penegakan hukum dalam penanganan kasus tindak pidana korupsi. Pimpinan baru KPK harus belajar dari pengalaman pimpinan periode sebelumnya sehingga mampu mengembangkan dan memperkuat mekanisme hukum dalam penegakan berbagai kasus korupsi. Demikian diungkapkan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo dalam acara "Catatan atas Penegakan Hukum PDI-P 2011" di Jakarta, Rabu (28/12/2011).

Menurut Tjahjo, PDI-P saat ini menaruh harapan besar kepada pimpinan baru KPK  untuk menuntaskan berbagai kasus korupsi besar yang hingga kini masih mandek. "Karena sekarang penegakan hukum masih bersifat tebang pilih dan bahkan cenderung menjalankan fungsi sebagai alat kekuasaan, maka dari itu kita menaruh harapan besar kepada pimpinan baru KPK ini," ujar Tjahjo.

Tjahjo mengatakan, KPK, yang PDI-P melalui fraksinya di DPR ikut membidani kelahirannya, hingga penutup tahun ini ternyata justru menjadi aktor terpenting hukum tebang pilih tersebut. Menurut dia, KPK yang selama ini dipercaya oleh bangsa Indonesia, terkesan rapuh terhadap kekuasaan.

"KPK bahkan pada gilirannya menjadi sumber dari tumbuhnya suatu kekuasaan politik dengan moralitas yang tipis. Ini semata karena KPK gagal menuntaskan kasus-kasus tindak pidana korupsi terpenting yang telah menopang kekuasaan semacam ini," kata Tjahjo.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia PDI-P Trimedya Panjaitan mengatakan, KPK setidaknya harus bisa menuntaskan empat kasus besar pada 2012. Menurut anggota Komisi III DPR itu, empat kasus tersebut adalah Kasus Century, cek perjalanan, mafia pajak, dan seputaran kasus yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

"Jadi kita lihat saja dalam enam bulan ke depan pimpinan baru KPK ini. Dengan keempatnya yang tidak mempunyai sejarah beban dalam berbagai kasus itu, saya kira wajar jika kami menaruh harapan besar dalam kasus itu," kata Trimedya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com