JAKARTA, KOMPAS.com - Jauh sebelum tindakan represif aparat kepolisian terjadi terhadap massa pengunjuk rasa yang menolak izin pertambangan PT Sumber Mineral Nusantara, Komnas HAM sudah turun menjadi penengah, dan memeringatkan Bupati Bima Ferry Zulkarnain dan Kapolda NTB Brigjen Pol Arif Wachyunandi.
Demikian disebutkan Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh kepada Tribunnews.com lewat sambungan telepon di Jakarta, Sabtu (24/12/2011). Menurut Ridha, karena waktu itu tak ada kata sepakat, Komnas HAM sampai turun ke Bima menjadi penengah.
"Kita sebelumnya sudah turun pada April 2011. Jadi masalah di Bima sudah dilaporkan ke Komnas HAM. Kemudian, kita melakukan investigasi ke sana," ujar Ridha. Lalu, katanya, pada 9 November, Komnas HAM memberikan rekomendasi namun tak didengar.
Rekomendasi itu, Ridha melanjutkan, juga ditujukan kepada Direktur PT Sumber Mineral Nusantara. "Namun entah kenapa, rekomendasi itu tidak diindahkan mereka sampai kemudian puncak amarah massa pecah seperti yang terjadi pagi tadi," katanya. (Tribunnews/Yogi Gustaman)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.