Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapolsek Lambu di Bima Dibakar Massa

Kompas.com - 24/12/2011, 16:27 WIB

BIMA, KOMPAS.com - Pascaaksi pembubaran paksa yang disertai kekerasan dan penembakan oleh aparat kepolisian terhadap para pengunjuk rasa di Pelabuhan Sape, ratusan warga membakar Markas Polsek Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Wartawan Antara dari Bima, Sabtu (24/12/2011) melaporkan, ratusan pengunjuk rasa yang berhasil lolos dari kejaran dan penangkapan petugas di Pelabuhan Sape serempak menuju Markas Polsek Lambu dan langsung melakukan aksi pelemparan dan pembakaran.

Petugas yang siaga di tempat itu tidak bisa berbuat banyak sehubungan jumlahnya yang tidak seimbang dengan massa pengunjuk rasa yang datang menyerang.

Beberapa pengunjuk rasa senada mengatakan bahwa aksi pembakaran tersebut dilakukan sebagai tindak balasan atas kekejaman aparat kepolisian yang telah menembaki dan memukuli para pengunjuk rasa yang sempat menduduki areal Pelabuhan Sape, Kecamatan Lambu.

Aksi pembakaran Mapolsek Lambu merupakan yang kedua kalinya sepanjang aksi massa menuntut dilakukannya penutupan terhadap dua perusahaan tambang yang beroperasi di daerah Lambu. Aksi pembakaran pertama terjadi pada akhir 2010, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa, terkecuali beberapa korban luka-luka.

Sementara untuk mengantisipasi aksi serupa di tempat lain, ratusan petugas disiagakan di sejumlah lokasi penting termasuk di Markas Polres Kota Bima.

Kapolres Kota Bima AKBP Kumbul KS ketika dihubungi melalui telepon selulernya, membenarkan bahwa di sejumlah lokasi kini dijaga ketat menyusul adanya aksi pembakaran markas polsek pascapembubaran paksa ratusan pengunjuk rasa yang sejak 19 Desember lalu menduduki Pelabuhan Sape.

"Kami kerahkan petugas yang sifatnya hanya untuk antisipasi saja, jangan sampai kerusuhan mengarah ke pusat kota, karena di wilayah ini tidak hanya berdiri kantor Pemkab Bima, melainkan juga kantor lainnya," katanya.

Usai membakar kantor polsek, massa bergerak ke Gedung DPRD Bima, dan nyaris bentrok dengan aparat keamanan yang sedang berjaga-jaga. Namun beruntung, massa tidak sampai melakukan tindak anarkis di kawasan gedung wakil rakyat tersebut.

Peristiwa pembakaran kantor polsek tersebut muncul pascapembubaran paksa oleh aparat terhadap massa yang melakukan pemblokiran akses jalan menuju Pelabuhan Sape pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 Wita.

Dalam pembubaran yang diwarnai dengan serentetan suara tembakan itu, dua pengunjuk rasa meninggal dunia akibat terkena tembakan, serta puluhan lainnya luka-luka. Pengunjuk rasa yang tewas tersebut disebutkan bernama Arifrahman (18) dan Syaiful (17), keduanya penduduk Desa Suni, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Informasi yang didapat di lokasi kejadian, sedikitnya 31 orang telah diamankan petugas untuk dimintai keterangan di Polres Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com