Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Kirim Surat Terbuka kepada Presiden

Kompas.com - 19/12/2011, 22:40 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Anggota DPR asal Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, Senin (19/12/2011), mengirim surat terbuka kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Surat itu berisikan harapan agar Presiden Yudhoyono dapat membantu pemulangan jasad dua perempuan tenaga kerja wanita (TKW) bernama Juju Juhana dan Dede Hodijah BT Omo.

Keduanya meninggal dunia secara tidak wajar beberapa waktu lalu di Arab Saudi. Mereka dilaporkan keluarga meninggal sejak Juni lalu, tetapi hingga kini jenazahnya belum dipulangkan ke Jakarta untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Juju berasal dari Majalengka dan Dede dari Garut, Jawa Barat.

"Yang terhormat Pak SBY, saya sudah sampaikan langsung data kasus TKW yang meninggal di Saudi. Namun, hingga sekarang jenazah belum juga dipulangkan. Padahal, data-data kedua almarhumah TKW sudah saya sampaikan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, dan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri," ujar Rieke saat dihubungi Kompas, Senin sore tadi.

Bahkan, tambah Rieke, pihak keluarga juga sudah menemui pejabat-pejabat itu.

"Mohon, Pak SBY membuka hati. Saya terpaksa sampaikan langsung kepada Bapak karena pembantu-pembantu Bapak tersebut tidak konkret dan sekadar membuat janji-janji saja," katanya.

Juju dikabarkan meninggal dunia karena berusaha melarikan diri dari rumah majikan di lantai 3 dengan menggunakan seprei. Ada dugaan Juju meninggal bulan Juni, atau dua minggu setelah dia masuk kerja. Namun, kematian Juju baru dilaporkan pada 28 September lalu.

Adapun keluarga Dede telah mendapatkan informasi melalui sponsornya, Isep, yang mengatakan bahwa TKW itu sakit keras dan dirawat di Rumah Sakit Jizan selama tiga dari dalam keadaan koma. Namun, setelah dicek dengan pihak majikan, Dede ternyata meninggal pada 28 Juni lalu dengan alasan yang belum jelas.

"Hal yang wajar jika rakyat yang tidak menuntut lapangan kerja di dalam negeri, lalu menuntut jenazah keluarga mereka yang bekerja sebagai TKI dipulangkan dan dimakamkan di Tanah Air, di kampung halaman mereka. Rasanya tak ada yang berlebihan dari tuntutan rakyat tersebut," papar Rieke lagi.

"Mohon menjadi perhatian Pak SBY, juga kinerja pembantu-pembantu Bapak tersebut. Bayangkan kasus yang didampingi DPR saja tidak digubris, apalagi jika rakyat mengadu tanpa pendamping," jelas Rieke. Ia kerap mendampingi TKW maupun TKI yang mengalami kesulitan di mana pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com