Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Wilayah Konflik Pun Ragukan Isi Video

Kompas.com - 17/12/2011, 21:15 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

MESUJI, KOMPAS.com — Sebagian warga yang berada di wilayah konflik agraria di Mesuji ternyata meragukan kebenaran isi materi video kekerasan yang disebut-sebut terjadi di Mesuji, Lampung.

"Saya rasa, di sini (Lampung) tidak sampai terjadi hal sesadis itu, orang dipenggali. Kalau tertembak, memang benar adanya," ungkap Syahrul Sidin, salah seorang tokoh warga Moro-moro Way Serdang, Mesuji, Lampung, Sabtu (17/12/2011).

Warga Moro-moro merupakan salah satu kelompok yang terlibat konflik sengketa tanah dengan perusahaan pengelolaan hutan produksi PT Sillva Inhutani Lampung. Tempat tinggal mereka di Register 45 terancam digusur.

Meskipun mendukung upaya lembaga adat Megou Pak yang mencoba mengangkat kasus agraria di Mesuji, Syahrul juga meragukan kebenaran data mereka yang menyebutkan ada 30 warga Mesuji tewas selama 3 tahun terakhir akibat konflik agraria.

"Itu campur aduk. Jadi bikin bingung saja. Di tempat kami tidak benar ada pembantaian macam itu," ungkap Abdurrahman (66), warga Sritanjung, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji.

Warga di Sritanjung terlibat konflik bertahun-tahun dengan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI). Puncak konflik terjadi pada 10 November ketika sejumlah warga diberondong aparat Brimob sehingga mengakibatkan satu warga tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com