Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MS Kaban Bantah Tudingan Marzuki Alie

Kompas.com - 17/12/2011, 17:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban membantah pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie, terkait kejadian yang terjadi di Mesuji, Lampung. Kaban balik menuding pemerintah, bahwa peristiwa ini membuktikan kegagalan pemerintah melindungi segenap warganya dan itu harus dipertangungjawabkan kepada rakyatnya.

Dalam pernyataannya yang dikirimkan kepada Tribun, Sabtu (17/12/2011), Kaban menyatakan, peristiwa ini menunjukan inkonsistensi pemerintah dalam menangani masalah-masalah konflik yag ada dalam masyarakat.

Kaban membantah tudingan Ketua DPR Marzuki Ali yang mengatakan, terjadinya peristiwa di Desa Mesuji, Tulang Bawang, Provinsi Lampung disebabkan adanya tumpang tindih kepemilikan lahan.

"Saya ingin katakan bahwa anggapan peristiwa-peristiwa ini terjadi akibat perizinan-perizinan yang dikeluarkan. Pandangan itu sangat naif karena konflik itu sudah ada dari tahun 1998," ungkap Kaban.

"Tapi, pada periode 2005-2009 tidak ada satu pun peluru yang meledak dalam penanganan konflik karena penanganan yang dilakukan kepada masyarakat perambah lahan, masyarakat melakukan kerja sama dgn perusahaan. Dan izin-izin pada perusahaan dengan proses-proses yang sah berkekuatan hukum," katanya lagi.

Konflik horizontal, lanjut Kaban, dapat dihindari apabila pendekatan dilakukan secara manusiawi. "Saya kira itu tanggapan saya tentang seolah peristiwa Mesuji itu ada kaitannya dengan kebijakan-kebijakan saya pada waktu itu (Menteri Kehutanan) dan ingat bahwa saya dalam mengambil kebijakan bukan atas nama pribadi tetapi tugas jabatan," tandas Kaban.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan, masalah Mesuji ini salah satu contoh bobroknya menteri-menteri kehutanan yang lalu. Perusahaan diberikan izin khususnya izin  HTI yang sangat tidak adil, tanah rakyat pun diberikan izin lokasinya kepada investor. Contoh HTI yang diberikan kepada salah satu perusahaan di sekitar kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumsel sekitar 650 ribu hektar. "Sehingga rakyat tidak bisa meningkatkan haknya walaupun sudah puluhan tahun menempati areal tersebut," kata Marzuki Alie, Kamis (15/12/2011) lalu. (Tribunnews/Rachmat Hidayat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Nasional
    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    Nasional
    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Nasional
    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Nasional
    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Nasional
    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Nasional
    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

    Nasional
    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    Nasional
    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Nasional
    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com