Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa 4 Pemimpin Pemberantas Korupsi?

Kompas.com - 02/12/2011, 08:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pemilihan calon pimpinan (capim) Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) akhirnya memasuki tahap akhir. Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memilih empat dari delapan Capim sebagai pimpinan KPK periode 2011-2015 , Jumat (2/1/2011).

Delapan calon yakni Abraham Samad, Aryanto Sutadi, Abdullah Hehamahua, Handoyo Sudradjat, Adnan Pandu Praja, Yunus Husein, Zulkarnain, dan Bambang Widjojanto telah memaparkan visi dan misi masing-masing dalam proses fit and proper test selama empat hari.

Benny K Harman, Ketua Komisi III mengatakan, pihaknya akan terlebih dulu menetapkan mekanisme dan tata cara pengambilan keputusan. Setelah itu, pihaknya akan meminta klarifikasi Busyro Muqoddas, apakah masih bersedia menjadi Ketua KPK atau tidak.

Mekanisme pemilihan, kata politisi Partai Demokrat itu, akan didahulukan dengan musyawarah mufakat. Jika tak ada kesepakatan, akan dilakukan voting yang akan dilakukan 55 anggota Komisi III.

Ketika ditanya apakah pemilihan capim dibahas di tingkat Sekretariat Gabungan, Benny menjawab, "kita lapor toh, bahwa (fit and proper test) sudah selesai. Kita menyampaikan pantauan kita."

Dukungan terbuka

Sebelum pemilihan, sebagian anggota Komisi III dari berbagai fraksi sudah menyampaikan secara terbuka dukungan terhadap calon tertentu. Ahmad Yani, anggota Fraksi Persatuan Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan, pihaknya kemungkinan besar akan memilih Bambang dan Abraham.

"Dua pimpinan lagi masih kita pertimbangkan dari tiga nama yaitu Yunus Husein, Adnan Pandu, dan Abdullah Hehamahua. Kalau Bambang dan Abraham sudah dapat nilai antara 8 sampai 10 atau A," kata Yani.

Martin Hutabarat, anggota dari Fraksi Partai Gerindra memastikan pihaknya akan mendukung Bambang.

Aboebakar Alhabsy, anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi perhatian kepada tiga calon yakni Bambang, Adnan, dan Abraham. Dia meragukan independensi Yunus lantaran masih menjabat anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pegi Setiawan Bisa Tuntut Ganti Rugi karena Jadi Korban Salah Tangkap, tapi...

    Pegi Setiawan Bisa Tuntut Ganti Rugi karena Jadi Korban Salah Tangkap, tapi...

    Nasional
    Dokter Asing untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

    Dokter Asing untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

    Nasional
    Bebasnya Pegi, Keraguan atas Kinerja Polri, dan Janji Evaluasi

    Bebasnya Pegi, Keraguan atas Kinerja Polri, dan Janji Evaluasi

    Nasional
    Bertemu Kaesang, Presiden PKS Harap PSI Ikut Dukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    Bertemu Kaesang, Presiden PKS Harap PSI Ikut Dukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

    [POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

    Nasional
    Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

    Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

    Nasional
    Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

    Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

    Nasional
    Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

    Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

    Nasional
    Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

    Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

    Nasional
    BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu 'Fraud'

    BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu "Fraud"

    Nasional
    Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

    Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

    Nasional
    Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

    Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

    Nasional
    Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

    Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com