Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan: Kasus Wisma Atlet Belum Selesai

Kompas.com - 01/12/2011, 19:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games yang menjerat Muhammad Nazaruddin memasuki babak baru. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu sudah dihadapkan ke meja hijau. Namun, tidak semua nama yang pernah disebut Nazaruddin terungkap dalam dakwaan jaksa. Hanya nama anggota Komisi X DPR, Angelina Sondakh, yang disebut dan diminta Nazaruddin agar memfasilitasi Mindo Rosalina Manulang untuk mendapatkan proyek-proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Bagaimana nama yang lainnya? Seperti Anas dan nama orang-orang partai lainnya yang disebut dalam fakta persidangan?" kata Koordinator Divisi Monitoring dan Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Febridiansyah, Kamis (1/12/2011) di Jakarta.

Sebelum masuk persidangan, Nazaruddin berulang kali menyebutkan adanya peran Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Selain itu, dia juga menyebut nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, serta nama anggota DPR lainnya, Mirwan Amir dan I Wayan Koster.

Terkait dakwaan yang hanya menyebutkan nama Angelina tersebut, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi mengungkapkan, nama Angelina memang berkaitan dengan kasus wisma atlet ini. "Ini dalam kaitan dengan dakwaan kepada Nazaruddin. Artinya, jalinan cerita yang didakwakan kepada Nazaruddin itu menyangkut nama Angelina," kata Johan pada hari yang sama.

Johan juga mengatakan, kasus wisma atlet ini belum selesai. KPK terus mengembangkan kasus ini. "Apakah dalam persidangan nanti muncul fakta-fakta lain yang mendukung pengakuan Nazaruddin, itu tentu akan ditindaklanjuti," katanya.

Meskipun demikian, tidak serta-merta setiap fakta persidangan dapat langsung dijadikan bukti untuk menjerat seseorang sebagai tersangka baru kasus ini. "Nama yang disebut Nazaruddin kan harus didukung oleh bukti, tidak bisa hanya karena sebuah pengakuan saja lantas orang lain dijadikan tersangka," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pegi Setiawan Bisa Tuntut Ganti Rugi karena Jadi Korban Salah Tangkap, tapi...

    Pegi Setiawan Bisa Tuntut Ganti Rugi karena Jadi Korban Salah Tangkap, tapi...

    Nasional
    Dokter Asing untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

    Dokter Asing untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan

    Nasional
    Bebasnya Pegi, Keraguan atas Kinerja Polri, dan Janji Evaluasi

    Bebasnya Pegi, Keraguan atas Kinerja Polri, dan Janji Evaluasi

    Nasional
    Bertemu Kaesang, Presiden PKS Harap PSI Ikut Dukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    Bertemu Kaesang, Presiden PKS Harap PSI Ikut Dukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

    [POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

    Nasional
    Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

    Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

    Nasional
    Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

    Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

    Nasional
    Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

    Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

    Nasional
    Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

    Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

    Nasional
    BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu 'Fraud'

    BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu "Fraud"

    Nasional
    Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

    Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

    Nasional
    Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

    Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

    Nasional
    Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

    Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com