JAKARTA, KOMPAS.com - Bambang Widjojanto, Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, ke depan perlu ada penentuan fokus pada sektor tertentu dalam pemberantasan korupsi. Bambang menyebut langkah itu sebagai penentuan national interest.
Bambang mengadopsi kebijakan di banyak negara. Contohnya, di Amerika Serikat menentukan dua national interest yakni melindungi petani gandum dan peternak susu. Di Singapura melindungi sektor jasa dan keuangan, serta Thailand di sektor pertanian.
"Jangan sentuh itu (korupsi). Negara subsidi habis-habisan di sana," kata Bambang saat pemaparan visi dan misi ketika fit and proper test Capim KPK di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (1/12/2011).
Bambang mengusulkan Indonesia menetapkan national interest di agrikultur. Pasalnya, kata dia, di sana menyentuh langsung mayoritas masyarakat miskin di pedesaan.
Bambang menjelaskan, setidaknya 15 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2012 sebesar Rp 1.435 triliun dialokasikan untuk agrikultur meliputi pertanian, nelayan, dan peternakan.
Bambang lalu membandingkan besarnya alokasi dana untuk agrikultur itu dengan data 70 persen penduduk Indonesia ada di pedesaan. Sebanyak 63 persen dari penduduk desa itu, kata dia, masih hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kenapa saya meletakkan isu penduduk miskin, selama ini pemberantasan korupsi tidak langsung menyentuh masalah-masalah penduduk miskin," ucap penggiat anti korupsi itu.
"Kalau kita punya national interest yang jelas dan kita memberi fokus penegakan hukum di situ dan pemberantasan korupsi, maka kita akan bisa memberantas korupsi lebih efektif dan efisien," pungkas Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.