JAKARTA, KOMPAS.com - Zulkarnain, calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku siap berbeda pendapat dengan empat pimpinan KPK lain dalam pengambilan keputusan jika terpilih menjadi pimpinan KPK nantinya.
Pengakuan itu disampaikannya saat menjalani fit and proper test capim KPK di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis (1/12/2011).
Awalnya, Benny K Harman, Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat meminta tanggapan Zulkarnain menghadapi kondisi perbedaan pandangan antar pimpinan ketika memilih dua perkara.
"Saudara pilih perkara A. Sedangkan 4 pimpinan lain pilih B. Saudara pilih A karena bukti hukumnya kuat. Yang lain pilih B karena perkara A melibatkan tokoh politik tertentu. Sikap apa yang saudara Capim ambil?" tanya Benny.
Atas situasi itu, Zulkarnain menjawab, "Disentting opinion. Walaupun putusan diambil suara terbanyak, tapi catatan saya di sana, menurut saya yang ini."
Ketika ditanya apakah dia berani untuk mengumumkan bahwa dia berbeda pendapat, Zulkarnain tak menjawab tegas. Dia ingin melihat dulu aturan internal KPK mengenai penyampaian informasi ke publik.
Tak puas, Benny kembali bertanya, "Saudara punya keberanian tidak umumkan ke publik. Ini kebenaran?"
Zulkarnain menjawab sama, "Saya mengikuti ketentuan internal yang ada di sana."
Benny juga meminta tanggapan apakah Kejaksaan selama ini tidak efektif dalam pemberantasan korupsi. Zulkarnain membenarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.