Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkarnain Bantah Hambat Kasus Lapindo

Kompas.com - 01/12/2011, 12:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Zulkarnain, calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membantah dirinya sengaja menghambat penanganan kasus lumpur Lapindo, Jawa Timur, ketika menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.

Menurut dia, kasus yang diselidik oleh Polda Jatim itu memang tidak memiliki cukup bukti untuk diteruskan ke pengadilan.

Zulkarnain menjelaskan, kasus Lapindo sudah ditangani Kejati Jatim sejak dua kepemimpinan sebelum dia. Ketika baru menjabat, katanya, ia meminta Asisten Pidana Umum (saat itu dijabat Made) untuk memaparkan kasus itu.

"Pak Made jelaskan bahwa kasus ini sudah pernah dipaparkan bersama di Kejaksaan Agung. Disepakati harus dilengkapi (alat bukti) oleh Polda. Ternyata, ketika perkara diserahkan ke Kejati tidak ada penambahan apa-apa. Makanya, perkara dikembalikan (ke Polda)," kata dia saat menjalani fit and proper test capim KPK di Komisi III DPR, Kamis (1/12/2011).

Zulkarnain mengatakan itu menanggapi permintaan klarifikasi Buhori, anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, mengenai pemberitaan yang menyebut dirinya menghambat penanganan kasus Lapindo.

Menurut Zulkarnain, hanya itu yang dilakukan anak buahnya ketika kepemimpinannya. Lantaran tak mampu memenuhi petujuk jaksa, Polda Jatim akhirnya menghentikan perkara dengan menerbitkan SP3. "Yah, kalau enggak bisa tambah alat bukti, memang mau diapain," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

    [POPULER NASIONAL] KPK Jangan Gentar Tanggapi Tantangan Megawati | Pegi Setiawan Bebas tapi Kasus Pembunuhan Vina Belum Tuntas

    Nasional
    Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

    Diminta Gibran Temui Puan terkait Pilkada Jateng, Kaesang: Belum Ada Jadwal

    Nasional
    Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

    Anggota DPR Sebut Pengusutan Kasus Vina Bermasalah dari Awal

    Nasional
    Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

    Hujan Deras, Pencarian 43 Korban Longsor Tambang Emas Gorontalo Dihentikan Sementara

    Nasional
    Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

    Bobby Sudah Didukung 7 Parpol, PDI-P Butuh Waktu Putuskan Cagub Sumut

    Nasional
    BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu 'Fraud'

    BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, Komisi VI DPR: Ada Isu "Fraud"

    Nasional
    Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

    Bencana Kesehatan di Gaza, Dompet Dhuafa Dirikan RS Darurat

    Nasional
    Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

    Bakamla RI Dapat Hibah Kapal Patroli Baru dari Jepang

    Nasional
    Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

    Kemendagri Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Korupsi di Pemda

    Nasional
    MKD Diminta Lekas Tindak Oknum Judi Online di DPR, Jangan Terpaku Privilese

    MKD Diminta Lekas Tindak Oknum Judi Online di DPR, Jangan Terpaku Privilese

    Nasional
    KPU Kaji Opsi Buka Lagi Pencalonan Independen Pilkada Imbas Putusan MA

    KPU Kaji Opsi Buka Lagi Pencalonan Independen Pilkada Imbas Putusan MA

    Nasional
    Tokoh Eks Jamaah Islamiyah Dinilai Patut Dirangkul Tinggalkan Doktrin Ekstrem

    Tokoh Eks Jamaah Islamiyah Dinilai Patut Dirangkul Tinggalkan Doktrin Ekstrem

    Nasional
    Jawab Megawati, KPK Klaim Tak Targetkan Afiliasi Politik Tersangka Korupsi

    Jawab Megawati, KPK Klaim Tak Targetkan Afiliasi Politik Tersangka Korupsi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com