Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Muda Sulit Jadi Pemimpin pada 2014

Kompas.com - 26/11/2011, 02:02 WIB

Jakarta, Kompas - Tokoh-tokoh muda diperkirakan akan sulit terpilih menjadi pemimpin nasional. Selain syarat calon presiden masih terlalu tinggi, partai politik juga cenderung memprioritaskan tokoh senior untuk diusung menjadi calon presiden.

Hal itu terungkap dalam diskusi ”Jelang Pemilu 2014, Pertarungan Tua dan Muda” di Gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jumat (25/11).

Direktur Indo Barometer M Qodari memprediksi bahwa tokoh-tokoh tua akan tetap mendominasi bursa presiden pada tahun 2014.

Dominasi tokoh tua terlihat dalam sejumlah survei beberapa waktu terakhir. Popularitas tokoh-tokoh tua yang pernah mengikuti pemilihan presiden sebelumnya masih tetap tinggi. Belum ada satu nama tokoh muda yang menyaingi tingkat popularitas tokoh-tokoh tua. Diperkirakan tren semacam itu akan bertahan hingga menjelang Pemilu 2014.

Menurut Qodari, tetap ada tokoh muda yang muncul dalam bursa pemilihan presiden. Namun, diperkirakan posisinya hanya sebagai calon wakil presiden.

”Tokoh muda tidak akan muncul jadi calon presiden, tapi calon wakil presiden saja,” lanjutnya.

Pasalnya, menurut Qodari, syarat menjadi calon presiden masih terlalu tinggi. Apalagi, calon presiden harus diusulkan oleh partai politik. Umumnya, partai politik masih cenderung oligarkis. Partai politik akan lebih mengutamakan tokoh senior untuk diusung menjadi calon presiden.

Selain itu, tokoh-tokoh muda juga masih kesulitan mendongkrak popularitas mereka. Butuh waktu lama agar dapat dikenal oleh lebih dari 200 juta pemilih yang tersebar di 33 provinsi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon membenarkan bahwa tidak ada yang instan dalam politik. Salah satu kelemahan tokoh muda adalah dalam soal waktu atau jam terbang. Tokoh tua umumnya sudah dikenal dan memiliki jaringan yang kuat.

”(Tokoh) yang senior sudah banyak menanam jaringan silaturahim dan sebagainya,” kata Fadli Zon.

Meskipun demikian, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti berpendapat, generasi pertama reformasi, seperti Megawati Soekarnoputri, Amien Rais, dan Wiranto, tidak lagi memiliki kans dalam bursa pemilihan presiden. Pemilihan presiden tahun 2014 akan menjadi panggung bagi tokoh-tokoh baru yang belum pernah mengikuti pemilihan presiden. Namun, mereka yang muncul sudah tidak muda lagi. (NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com