Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung: Saya Menjadi Raja Tega

Kompas.com - 23/11/2011, 13:52 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Agung Basrief Arief mengaku sangat kecewa ketika mengetahui kasus dugaan korupsi yang dilakukan jaksa Sistoyo, yang sekaligus kembali mencoreng nama kejaksaan. Apalagi, hal tersebut dilakukan ketika kejaksaan pada Oktober lalu memberikan remunerasi (tunjangan) Rp 609,5 miliar untuk 21.515 pegawai kejaksaan.

Kepercayaan publik, kata Basrief, kian luntur akibat penyimpangan yang dilakukan jaksa tersebut. "Kekecewaan saya sangat berat ketika mengetahui kejadian itu. Pemerintah sudah berikan remunerasi tetapi masih ada oknum yang melakukan perbuatan tercela seperti itu," tutur Basrief saat menjadi pembicara dalam seminar "Peran Komisi Kejaksaan Republik Indonesia dalam Meningkatkan Kinerja Kejaksaan" di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (23/11/2011).

Ia menyatakan, saat ini Kejaksaan Agung masih melakukan pembenahan dari dalam dan tidak menoleransi peristiwa seperti yang dilakukan Sistoyo. "Dulu orang mengatakan saya sering sering menggunakan rasa kemanusiaan. Tetapi sekarang saya memimpin kejaksaan. Saya sekarang menjadi raja tega. Tidak ada jalan lain karena kepercayaan publik harus kita raih kembali," tegasnya.

"Dari disiplin ringan sampai berat, pemberhentian hormat dan tidak terhormat sudah kami lakukan untuk oknum kejaksaan yang melakukan penyimpangan," sambungnya.

Ia menyatakan, usaha Kejaksaan Agung untuk melakukan pembenahan dari dalam dan dari luar juga perlu didukung oleh masyarakat. Ia mengakui, memimpin lembaga hukum seperti kejaksaan cukup berat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tetap memberikan dukungan untuk kejaksaan yang lebih baik.

"Dukungan dari masyarakat untuk kejaksaan tetap diharapkan. Kejaksaan amanahnya berat betul. Tetapi kita harus optimistis ke depan. Membangun karakter yang bagus tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi akan selalu diupayakan. Kami tetap lakukan tindakan tegas terhadap siapa pun oknum yang bersalah," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

    Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

    Nasional
    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Nasional
    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasional
    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    Nasional
    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    Nasional
    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    Nasional
    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com