Jakarta, Kompas -
Hal itu mengemuka dalam diskusi sekaligus peluncuran buku
Menurut Yuddy Chrisnandi, Soeharto adalah pemimpin yang serius berusaha memakmurkan masyarakat. Meski tak lepas dari berbagai kritik, mantan Presiden itu telah menyumbangkan jasa besar, terutama dalam mengembangkan ideologi pembangunan, pertumbuhan, dan program pembangunan lima tahun yang terencana baik. Program itu mampu mengangkat martabat rakyat Indonesia.
Alwi Dahlan mengungkapkan, Soeharto telah melakukan sesuatu yang besar dan berkorban untuk bangsa Indonesia. Dia pemimpin yang berani, tegas, dan menerima tanggung jawab dengan segala risikonya. Hal itu dibuktikan saat dia mengunjungi Bosnia Herzegovina yang masih dalam terlibat konflik. ”Dia menekankan pentingnya bersikap ikhlas. Sekali kita menerima tanggung jawab, ikhlaslah dengan apa yang terjadi. Dia tak mau melakukan politik pencitraan,” katanya.
Bagi Issantoso, sosok Soeharto menarik karena dia tak hanya pintar, tetapi juga berani mengambil keputusan yang tepat di saat yang genting. Setelah keputusan diambil, dia juga berani menanggung risiko. Karakter semacam itu merupakan ciri-ciri pemimpin yang baik.
”Pemimpin sekarang sepatutnya juga jangan hanya pintar, tapi mau belajar dari pemimpin-pemimpin terdahulu,” katanya.
Kelebihan lain, Soeharto sangat serius memikirkan dan memperjuangkan kebutuhan rakyat kecil. Itu terlihat dari pemihakannya pada pertanian dan masalah pangan. Tak hanya menyusun konsep dan melaksanakannya, dia juga turun ke lapangan untuk mengecek proses pembangunan itu.
Buku
Menurut salah satu penulisnya, Dwitri Waluyo, penulisan buku itu tak didasari kepentingan politik tertentu. Berisi cerita-cerita unik dari orang-orang yang mengenalnya, buku itu bisa menjadi pelajaran bagi siapa pun yang tertarik mempelajari sejarah lewat kisah pemimpin yang pernah berkuasa lebih dari 30 tahun itu.
”Salah satu hal penting, Soeharto pernah mengungkapkan, memimpin Indonesia tak mudah karena begitu rumit,” katanya.