Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UP4B untuk Dorong Pelaksanaan Otonomi Khusus

Kompas.com - 14/11/2011, 22:32 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengakui bahwa meski hampir 10 tahun disahkan, pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua belum optimal. Hal tersebut juga diakui sebagai bagian dari kesalahan pemerintah.

Untuk itu, pemerintah membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (P4B), guna mendorong pelaksanaan otonomi khusus di Papua.

Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah Velix Wanggai di Jakarta, Senin (14/11/2011), mengakui, dalam banyak aspek, pelaksanaan otonomi khusus (otsus) di Papua belum efektif.

"Ada aspek-aspek, misalnya kewenangan, pengelolaan keuangan otsus, ada hal-hal yang belum efektif di tingkat pusat, kabupaten/kota. Ada yang belum efektif di tingkat provinsi. Hal-hal ini yang mungkin kita harus sama-sama benahi, dan itu masih di domain eksekutif. Namun, kita juga harus menyadari bahwa banyak hal yang tidak hanya terkait domain eksekutif saja, tetapi juga domainnya legislatif dan di lembaga lain," kata Velix.

Velix mengatakan, pemerintah sadar pelaksanaan otonomi khusus tidak berjalan optimal di Papua.

"Dengan kesadaran seperti itu, pemerintah melihat ada aspek manajemen yang masih belum efektif dan optimal sehingga UP4B ini hadir. UP4B ini sebetulnya sebuah penyempurnaan atau koreksi manajemen pelaksanaan otsus yang selama ini belum efektif atau optimal. Pengelolaan Papua ini tidak hanya jalan dengan hal-hal yang konvensional, tetapi juga dengan jalan yang perlu terobosan. Tidak bisa jalan dengan business as usual saja, tetapi juga harus ada terobosan yang lebih kuat," katanya.

Menurut Velix, UP4B nantinya akan mendorong dan memastikan aspek perencanaan, pembiayaan, dan pengendalian agar otonomi khusus di Papua bisa berjalan.

"Kegiatan yang bersifat sosial ekonomi yang prioritas itu bisa jalan. Kami juga ingin memastikan UP4B ini jadi katalisator atau men-drive komunikasi yang lebih efektif, lebih konstruktif dengan kelompok-kelompok strategis di masyarakat Papua dan Papua Barat. Kami memahami ada satu sisi tugas UP4B ini agar aspek ekonomi jalan, tetapi yang kedua, memastikan aspek sosial politik bisa selesai secara bermartabat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com