Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas TKI Bantah Tuti Dipancung Setelah Idul Adha

Kompas.com - 07/11/2011, 18:11 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan dan Pembelaan Tenaga Kerja Indonesia (Satgas TKI) membantah kabar bahwa Tuti Tursilawati, TKI yang mendapat hukuman mati di Arab Saudi akan divonis setelah Idul Adha. Hal itu disampaikan Juru Bicara Satgas TKI Humprey R Djemat sesuai melakukan Rapat Koordinasi dengan Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto.

"Kabar itu tidak benar. Karena tidak ada surat dari Raja Arab Saudi (Abdullah bin Abdul Azis) adanya qisash itu. Malah setelah satgas mengonfirmasi di sana, ada surat pada Gubernur Mekkah agar ada pemaafaan bagi Tuti," ujar Humprey di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (7/11/2011).

Meski demikian, Humprey mengakui untuk menghindari hukuman mati bagi Tuti memang cukup rumit. Pasalnya, menurut Humprey, untuk menyelesaikan persoalan tenaga kerja asal Majalengka tersebut tidak hanya dapat dilakukan dengan membayar Diyat atau uang pengampunan, tetapi keluarga korban juga dikenal mempunyai sikap keras terhadap hukum di Arab Saudi.

"Tapi pasti kita akan upayakan. Tim satgas di Saudi sudah melakukan berbagai pendekatan seperti berbicara dengan para tokoh-tokoh agama dan tentunya juga dengan keluarga korban. Dan sampai sejauh ini keluarga korban belum membicarakan mengenai diyat itu," kata Humprey.

Lebih lanjut Humprey menjelaskan, selain Tuti, saat ini terdapat 45 TKI di Arab Saudi yang terancam hukuman mati. Dari 45 yang sudah diputus qisash, ada 22 yang sudah divonis dan sisanya masih dalam proses pengadilan.

"Selain Tuti ini, kurang lebih ada 23 kasus TKI yang menyangkut masalah tuduhan perzinahan, tazir atau sihir, termasuk kepada Siti Zaenab, dan Sakinah. Tetapi, setelah Satgas turun ke lapangan, kita bisa melihat banyak kasus itu memang proses hukumnya harus diulang kembali karena banyak keluarga korban yang sudah memaafkan," tuturnya.

Tuti Tursilawati adalah pembantu rumah tangga asal Cikeusik, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Dia diberangkatkan ke Arab Saudi oleh PT Arunda Bayu pada 5 Desember 2009, dan bekerja pada Suud Malhaq Alutaibi di kota Thaif. Pada 11 Mei 2010, Tuti memukul majikannya dengan sebatang kayu hingga tewas, karena majikannya diduga sering melakukan tindakan asusila. Tuti kemudian melarikan diri dan ditangkap polisi setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com