Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Agama di Papua Minta KPK Periksa Dana Otsus

Kompas.com - 05/11/2011, 16:12 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com — Para pemimpin agama di Provinsi Papua meminta supaya Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa penggunaan dana otonomi khusus selama pelaksanaan otonomi khusus berjalan di Papua. Bahkan, tokoh agama juga meminta KPK melakukan audit pemanfaatan dana otsus.

Hal it diungkapkan Pastor Neles Tebay, tokoh agama Katolik di Jayapura, Papua, Sabtu (5/11/2011).

Neles mengatakan, pandangan tokoh-tokoh pemimpin agama itu disampaikan dalam pertemuan dengan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Hotmangaradja Pandjaitan di Jayapura, Rabu (2/11/2011) lalu. Hadir dalam pertemuan itu tokoh-tokoh agama Hindu, Buddha, Islam, Katolik, dan Kristen.

Neles mengatakan, para pemimpin agama meminta KPK memeriksa dan mengaudit pemanfaatan dana-dana otsus selama ini. Para pemimpin agama menyatakan tidak percaya dengan Badan Pemeriksaan Keuangan karena BPK telah mengaudit dana otsus, tetapi tidak menemukan indikasi penyimpangan.

Padahal, dana puluhan triliun rupiah mengucur selama otsus ke Papua, sedangkan masyarakat Papua tidak merasakan kesejahteraan yang lebih baik. "Kalau KPK melakukan pemeriksaan, ini akan membangkitan kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah serius memberantas korupsi di Papua," ujarnya.

Sebelumnya, mantan Gubernur Papua Barnabas Suebu mengatakan telah dilakukan pemeriksaan berlapis oleh KPK, BPK Pusat, dan BPK Perwakilan Papua, serta Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Bahkan, petugas KPK pun berkantor kurang lebih sebulan di kantor Gubernur Papua.

Hasilnya, di dalam laporan hasil pemeriksaan tidak ada satu kata pun yang menunjukkan indikasi gubernur Papua melakukan korupsi. "Tidak ada juga indikasi yang menunjukan bahwa ada dana APBD Papua yang berjumlah triliunan rupiah disimpan dan dikelola secara tidak sah dan melanggar sistem pengelolaan keuangan negara," katanya. 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com