JAKARTA, KOMPAS.com — Keengganan lembaga-lembaga publik, baik penyelenggara pemerintah maupun organisasi masyarakat, untuk transparan akan menghasilkan ketidakpercayaan masyarakat. Di tingkat kronis, ketidakpercayaan publik ini bisa berubah menjadi anarki.
Ancaman publik ini disampaikan mantan anggota DPR 2004-2009, Dedy Djamaluddin Malik, dalam diskusi bertajuk "Menelaah Pemaknaan Badan Publik Nonpemerintah Guna Memenuhi Hak Dasar Masyarakat atas Informasi" di Jakarta, Senin (31/10).
Hadir pula sebagai narasumber di diskusi itu, Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia Ronald Rofiandri serta Parni Hadi, mantan Direktur Utama RRI dan mantan Pemimpin Umum Kantor Berita Antara.
"Badan publik akan habis ditinggal zaman ketika tidak menerapkan tanggung jawab berdasarkan kejujuran dan integritas kepada para pemangkunya," ujar politisi PAN itu. Ketidakpercayaan yang dibiarkan akan membawa sikap skeptis dan pengabaian oleh masyarakat. Bahkan, di tingkat kronis, anarki bisa terjadi.
Sebaliknya, transparansi dan akuntabilitas menjadi tolok ukur reformasi dan demokrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.