CIREBON, KOMPAS.com — Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menilai, jatuhnya Presiden Libya Moammar Khadafi karena intervensi asing yang mengincar ladang minyak Libya. Ia pun memuji sikap nasionalisme Khadafy sehingga ladang minyak Libya tertutup bagi asing.
Megawati mengaku sempat berbicara dengan Khadafy sebelum Libya digoyang aksi pemberontak. Saat itu, Khadafy membeberkan langkah Libya yang tertutup dari asing. Sementara itu, Libya di bawah kendali Khadafy berencana menggenjot angka produksi minyaknya dari 600.000 barrel per hari menjadi 1,6 juta barrel per hari.
"Mengapa sih, kamu tutup negaramu ini terus?" kata Megawati mengulang pertanyaannya kepada Khadafy. Pertanyaan tersebut, kata Megawati, kemudian dijawab oleh pemimpin Libya yang sudah lebih dari 42 tahun berkuasa ini. "Ya mengapa kami kaya, punya minyak. Kami yang menentukan minyak itu," ujar Khadafy ditirukan Megawati di sela-sela pertemuan dengan kader PDI-P di Cirebon, Sabtu (22/10/2011).
Tak puas atas jawaban Khadafy, Megawati pun kembali mencecar dengan pertanyaan, "Berapa yang dijual harganya?" "Yang penting paling besar buat rakyat Libya," jawab Khadafy ditirukan Megawati lagi.
Megawati kemudian mengaitkan sikap berani Khadafy terhadap pihak asing dengan kondisi Indonesia saat ini. Menurut Megawati, saat ini, terkesan pemerintah malah "manut" dengan intervensi asing.
Khadafy tewas Kamis siang di Sirte dengan luka tembak di dada, kaki, dan kepala. Khadafy tewas ditembak pejuang Dewan Transisi Nasional.(Tribunnews.com/Rachmat Hidayat)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.