Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT DGI Datangi Panitia Minta Dimenangkan

Kompas.com - 19/10/2011, 13:49 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Duta Graha Indah mendatangi panitia tender proyek pembangunan wisma atlet SEA GAMES di Palembang, Sumatera Selatan, meminta untuk dimenangkan. Namun, PT DGI dipilih sebagai pemenangan tender semata-mata karena mengajukan penawaran paling rendah.

Demikian pengakuan Ketua Pengadaan Proyek Wisma Atlet, Arifin, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (19/11/2011). Ia hadir sebagai saksi atas terdakwa kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet Wafid Muharam, mantan Sekretaris Kemenpora.

"Ada dari DGI sendiri datang, ada Pak Idris (Manajer Pemasaran PT DGI Mohamad El Idris), Wawan Karmawan (staf PT DGI), yang pesannya minta dibantu," kata Arifin.

Namun ia  membantah adanya instruksi dari Wafid untuk memenangkan perusahaan kontraktor tersebut. Arifin juga mengatakan, dia sempat menerima pemberian Rp 50 juta dari PT DGI. "Yang beri, langsung Pak Idris," ucapnya.

Namun uang itu kemudian dikembalikannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Arifin, ada tiga perusahaan lain yang masuk kualifikasi tender wisma atlet selain PT DGI yakni Nidya Karya, Wijaya Karya, dan Waskita Karya.

Namun PT DGI menjadi pemenang tender karena dinilai memenuhi syarat administrasi dan menawarkan harga rendah.

 

 

Kasus dugaan suap wisma atlet muncul di tengah pembangunan proyek SEA Games senilai Rp 191 miliar itu. Kasus berawal dari tertangkap tangannya Wafid bersama Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah (PT DGI) Mohamad El Idris.

Saat itu, PT GDI telah menandatangani kontrak pelaksana wisma atlet dan mendapatkan uang muka proyek. Adapun Wafid diduga menerima pemberian berupa cek senilai Rp 3,2 miliar dari Rosa dan El Idris. Diduga, cek diberikan untuk memenangkan PT DGI. Namun Wafid membantah hal itu.

"Kemenpora sama sekali tidak ada kepentingan dengan pemenangan PT DGI. Itu sudah diproses secara benar, profesional, saya percaya itu dilakukan panitia," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com