Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ah, Enggak Ada "Ngaruhnya" Menteri Baru

Kompas.com - 19/10/2011, 12:36 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah melalui proses selama hampir empat pekan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II yang baru. Sebanyak delapan menteri tergusur dari jabatannya, sementara empat menteri lainnya bergeser posisi.

Akankah susunan yang baru ini membawa perubahan? Apa harapan masyarakat terhadap para menteri baru? "Supaya kita lebih sejahtera," ujar Surono (52), seorang tukang ojek yang biasa mangkal di samping gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (19/10/2011).

Sebagai rakyat kebanyakan, Surono tidak begitu peduli siapa-siapa saja menteri yang diganti ataupun digeser kementeriannya. Dia hanya peduli jika menteri yang baru dapat menurunkan harga-harga kebutuhan barang pokok.

"Bisa nurunin harga, beban rakyat supaya enteng, rakyat bisa ngurus anak-anak, ekonominya biar bisa dibagi-bagi sama anak-anak. Jangan kayak sekarang, sulit!" katanya.

Selama lebih-kurang 10 tahun narik ojek, Surono mengaku tidak pernah merasakan kesejahteraan. Harga-harga kebutuhan pokok terus melonjak, sementara penghasilannya tetap sehingga membuat Surono harus lebih prihatin.

"Sekarang susah, nyatanya, ramai ribut mulu, demo mulu, ekonomi susah, orang kecil susah, tukang ojek susah, zaman dulu cari kerjaan gampang, sekarang susah," ucapnya.

Meskipun mengaku tidak tahu siapa saja menteri yang diganti, Surono berharap agar menteri-menteri yang terlibat kasus korupsi turut dicopot. "Jangan rakyat dibohongi, maling-malingnya itu cepat diselesaikan, jangan maling teriak maling," kata dia.

Harapan senada datang dari Riko (26), petugas keamanan yang bekerja di KPK. Namun, Riko pesimistis susunan kabinet yang baru dapat lebih baik daripada sebelumnya. "Menurut saya sama saja, orang-orangnya itu-itu saja. Indonesia buat menteri ini, menteri itu selalu tidak sesuai dengan kemampuannya," ujarnya.

Riko yang biasa mengawal pemeriksaan-pemeriksaan di KPK itu merasa heran dengan keputusan Presiden yang tidak mencopot Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar serta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng.

"Kayak Muhaimin dan Menpora, kok malah enggak di-reshfulle?" tanya dia.

Seperti diketahui, Muhaimin dan Andi pernah menjalani pemeriksaan di KPK terkait kasus dugaan suap pejabat Kemnakertrans dan kasus wisma atlet.

Berbeda dengan Surono dan Riko, Deni (30), pengelola rumah makan Padang, enggan berharap. "Ah, enggak ada ngaruhnya menteri baru," katanya.

Deni yang sering menonton berita di televisi itu mengkritisi proses perombakan kabinet kali ini. "Milih menteri kok kayak milih Indonesian Idol?" ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com