Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Menginginkan Menteri yang Tepat

Kompas.com - 18/10/2011, 08:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pergantian anggota Kabinet Indonesia Bersatu jilid II mendekati klimaks. Jika tidak ada aral melintang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengumumkan hasil final reshuffle kabinet malam nanti.

Agenda politik domestik itu diprediksi tidak memanaskan pasar keuangan. Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas, menilai, isu perombakan tidak membetot perhatian pelaku pasar di saat ini. "Perhatian pasar sekarang lebih pada kondisi ekonomi global yang lebih berbahaya," tandas Lana, kemarin.

Pengamat ekonomi David Sumual berpendapat senada. "Enam bulan terakhir, arah pasar saham kita lebih banyak disetir oleh pasar global. Korelasinya mencapai 90 persen akibat isu eksternal," tuturnya.

Kepastian tentang perombakan kabinet memang bertepatan dengan kemorosotan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 3.269,45 pada penutupan 4 Oktober . Namun, para analis dan ekonom pasar keuangan sepakat, penyebab utama IHSG terjun bebas adalah isu Eropa dan Amerika Serikat. Pasar obligasi juga relatif steril dari isu pergantian menteri.

Kendati begitu, nama-nama pengisi kabinet terutama susunan tim ekonomi tetap menjadi perhatian serius pelaku pasar. "Harus diisi dengan orang-orang yang kompeten di bidangnya," kata David.

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, menambahkan, dua posisi yang dipantau oleh pasar adalah Menteri Keuangan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. "Dua ini akan terlalu riskan jika diganti di tengah situasi ekonomi global seperti sekarang," kata dia.

Nama-nama baru penghuni tim ekonomi ditanggapi beragam oleh pengamat ekonomi. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker, berpendapat, kehadian Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN bisa positif untuk pasar. "BUMN bisa diperkuat sehingga kinerja BUMN yang listing di bursa bisa lebih baik," ujarnya.

Edwin mengaku cukup terkejut dengan kemunculan nama Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Lana menambahkan, Gita lebih tepat berada di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) seperti posisinya sekarang.

Lana menyayangkan jika Presiden memilih pembantunya hanya berdasarkan hitungan politis, bukan karena kompetensi. "Pasar mungkin bereaksi netral cenderung negatif akhirnya," ujar dia.

Pelaku pasar juga tidak satu suara terhadap waktu perombakan kabinet. Ada kubu yang menilai waktu pergantian kabinet di saat sekarang tidak tepat.

Alasan mereka, pasar lokal masih rentan terkena imbas ketidakpastian global. "Semoga saat reshuffle diumumkan tidak ada kabar negatif dari pasar luar negeri," tutur Lana.

Namun, ada juga yang menilai waktu pergantian kabinet sudah tepat. "Saat ini, bursa saham cenderung menguat. Indeks bursa masih bisa bertahan dan masih bisa menguat," ungkapnya. (Albertus M Prestianta, Veri Nurhansyah Tragistina, Ruisa Khoiriyah/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com