BOGOR, KOMPAS.com — Pada reshuffle atau penataan kembali Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana mengubah nomenklatur atau penamaan kementerian. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata diproyeksikan menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sementara itu, Kementerian Pendidikan Nasional akan menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikian disampaikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik kepada para wartawan seusai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Sabtu (15/10/2011).
"Ada perubahan struktur organisasi dan nomenklatur di kementerian pariwisata. Ada satu gerakan dan perkembangan ekonomi dunia yang relatif baru yang disebut ekonomi kreatif yang Presiden minta digarap dengan sangat keras. Ini sedang difinalisasikan sehingga pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi gerakan ekonomi besar karena seperti diketahui, capaiannya sangat baik," kata Jero.
Jero mengatakan, sumbangan ekonomi kreatif terhadap perolehan devisa negara sangat besar, yaitu sekitar Rp 80 triliun. Penempatan ekonomi kreatif di Kementerian Pariwisata diproyeksikan dapat meningkatkan penerimaan devisa negara hingga Rp 100 triliun.
Terkait hal kebudayaan, kata Jero, hal tersebut dapat disatukan ke dalam kurikulum oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Sebelumnya, Presiden menunjuk Inspektur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Sapta Nirwandar menjadi Wakil Menbudpar. Selain itu, Presiden juga menunjuk Irjen Kemendiknas Musliar Kasim sebagai Wakil Mendiknas bidang pendidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.