Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mochtar Buchori, Pemikir Pendidikan

Kompas.com - 13/10/2011, 02:13 WIB

Kontak saya dengan beliau menjadi lebih intensif pada 2005-2007 saat saya memulai penelitian disertasi tentang sejarah pendidikan guru. Saya sedang mencari tokoh-tokoh pendidikan nasional generasi 1950-an dan 1960-an, khususnya yang pernah kuliah di Amerika Serikat dalam periode tersebut.

Dari tiga orang yang saya hubungi, semua menyarankan dengan sangat agar saya ”mewawancarai Prof Buchori secara mendalam”. Bagi saya, saran disertai pesan khusus itu bukti bahwa kepakaran, komitmen, dan dedikasi Mochtar Buchori pada dunia pendidikan Indonesia diakui para koleganya secara bulat. Ia memahami berbagai persoalan pendidikan dan mampu mengambil jarak dari persoalan itu untuk menghasilkan pemikiran yang reflektif.

Jika dicermati, nyaris semua karya tulis Buchori menekankan kata ”transformasi”, ”reformasi”, dan ”evolusi” sebagai kunci analisis. Hal ini menunjukkan semangat untuk berubah dan sikap kritis yang terus dikedepankan. Perhatiannya tercurah untuk hampir semua aspek pendidikan, khususnya guru.

Karya-karya Mochtar Buchori adalah cerminan pergulatan pemikiran yang reflektif. Tahun 1970-an dan 1980-an, ketika ancaman fundamentalisme agama belum merebak seperti sekarang, Buchori sudah menunjukkan potensi ancaman itu. Melalui karyanya, Dimensi-dimensi Kehidupan Keagamaan di Indonesia: Kumpulan Sinopsis Hasil Penelitian Lapangan (1979) dan Radikalisme dalam Gerakan-gerakan Keagamaan: Kumpulan Catatan dan Karangan (1988), Buchori menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai kebudayaan melalui pendidikan untuk menangkal radikalisme.

Mochtar Buchori adalah sosok pribadi yang rendah hati dan hangat. Gaya bicaranya selalu penuh semangat tanpa kesan menggurui. Ramadhan 2010, tiba-tiba ia menelepon, ”Dik Agus, saya sedang di Yogyakarta.” Saya menemuinya. Fisiknya sudah kelihatan lemah, jalannya harus dipapah. Namun, nada bicaranya yang sudah serak itu tiba-tiba bertenaga ketika ia mulai berbicara tentang kondisi para guru honorer yang nasibnya kian memprihatinkan saat ini.

Itu pertemuan terakhir saya dengannya. Selamat beristirahat dalam kedamaian abadi, Prof Mochtar Buchori!

Agus Suwignyo Pedagog cum Sejarawan Pendidikan FIB UGM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com