Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fachri: Busyro Harus Ikut Seleksi Lagi

Kompas.com - 10/10/2011, 12:25 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fachri Hamzah, tak berhenti mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setelah menilai KPK layak untuk dibubarkan, Fachri menilai Ketua KPK Busyro Muqoddas harus ikut fit and proper test calon pimpinan KPK selanjutnya.

"Setelah memimpin (KPK) setahun, Busyro keliru sehingga layak dihadapkan kembali (ke Komisi III) untuk diuji," kata Fachri di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (10/10/2011).

Salah satu kekeliruan kepemimpinan Busyro, menurut Fachri, yakni menjadikan penindakan menjadi ujung tombak pemberantasan korupsi. Bahkan, Fachri menuding KPK menjadikan penindakan sebagai ajang kampanye. "Itu fatal kesalahannya," kata dia.

Fachri tidak mengakui keputusan Mahkamah Konsitusi (MK) yang memutuskan masa jabatan Busyro selama empat tahun atau habis tahun 2015. Dia bersikukuh masa jabatan Busyro hanya satu tahun atau habis bersamaan empat pimpinan KPK lainnya pada Desember 2011.

Fachri juga mengkritik panitia seleksi calon pimpinan (capim) KPK lantaran tidak meminta pendapat anggota Komisi III dalam menyeleksi dan menetapkan delapan capim. Dia menilai panitia seleksi (pansel) melakukan kesalahan dengan memberi peringkat capim.

"Saya kira banyak pansel melakukan kesalahan," kata anggota Komisi III itu.

Seperti diberitakan, proses seleksi capim KPK tersendat lantaran adanya perbedaan pandangan anggota Komisi III terkait jumlah capim yang dikirimkan pemerintah. Sebagian anggota bersikap menerima delapan capim. Sebagian lagi berpendapat pemerintah seharusnya mengirimkan 10 nama.

Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar hari ini memberikan penjelasan hukum kepada Komisi II terkait dikirimnya delapan capim. Setelah itu, Komisi III akan menentukan sikap mengenai fit and proper test capim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com