Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari Itu Gaya Hidup Kami....

Kompas.com - 07/10/2011, 10:45 WIB

Selain memakai kostum unik, banyak cara dilakukan anggota komunitas untuk membuat lari menjadi gaya hidup. Hal lain yang pernah dilakukan adalah kegiatan ”kawin lari”.

Pasangan yang sama-sama hobi lari, Yomi dan Adeline Windy, merayakan pernikahan dengan lari di Minggu pagi, bulan Maret lalu. Yomi yang di baju olahraganya digantungi kaleng-kaleng dengan tulisan ”just married” dan Adeline, yang membawa buket bunga, berlari diikuti rombongan ”pengiring pengantin” dari anggota Indo Runners.

Seperti halnya acara perkawinan, pengiring pengantin ini membawa berbagai perlengkapan, termasuk payung pengantin.

Kesehatan sampai spiritual
Setiap anggota Indo Runners punya cerita masing-masing tentang hobi lari mereka. Reza, yang hobi berolahraga sejak kecil, mulai rutin lari setelah sering terkena flu pada 2008.

”Dalam setahun, saya bisa delapan kali terkena flu. Lalu oleh dokter, saya disarankan lebih banyak beraktivitas dan saya memilih lari. Efeknya, saya jadi jarang sakit. Selain itu, saya juga bisa menjaga berat badan. Kan, berat badan enggak hanya jadi masalah bagi perempuan, he-he-he,” tutur Reza.

Faktor kesehatan juga menjadi alasan Yomi memilih lari sebagai olahraga. Setelah kadar kolesterolnya sempat tinggi di tahun 2002, Yomi rutin lari, setidaknya dua kali seminggu. Dalam waktu setahun, kolesterolnya kembali normal.

Lain lagi dengan Fayza. Dia mencoba lari setelah membaca buku What I Talk About When I Talk About Running karya Haruki Murakami. Buku ini bercerita tentang keberhasilan sang penulis mengikuti lomba lari meski baru berlatih lari pada usia 33 tahun.

Jadi, bagi Fayza, lari tak hanya menjaga badannya tetap sehat, tetapi juga menjadi sebuah perjalanan spiritual. ”Sekarang saya bisa melakukan kegiatan yang tadinya tidak saya suka,” kata Fayza.

Dikatakan Fayza dan Reza, masih minimnya minat orang Indonesia untuk lari disebabkan citra olahraga ini dibuat tak menyenangkan di banyak sekolah. ”Lari sangat identik dengan hukuman. Tak mengherankan kalau lari menjadi kegiatan menakutkan,” kata Reza.

Atas dasar untuk mengubah citra itulah, komunitas Indo Runners dibentuk dan hingga kini sudah beranggotakan 2.300-an orang. Dikatakan Reza, dengan berlari bersama, setiap anggota bisa saling memberi motivasi, faktor yang dibutuhkan seseorang untuk bisa konsisten menjalani kegiatan ini.

Ingin bergabung? Silakan daftar menjadi anggota Indo Runners lewat Facebook, lalu ikut lari di Minggu pagi dan Kamis malam.

(Yulia Sapthiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com