Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebatik Gunakan Air Malaysia

Kompas.com - 06/10/2011, 19:41 WIB
Harry Susilo

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sebagian warga Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia, hingga kini masih kesulitan air bersih. Mereka hanya bertumpu dari air hujan, dan air bersih dari negeri jiran itu.

Kepala Desa Aji Kuning Syarifuddin, di Samarinda, Kamis (6/10/2011),  mengakui, seminggu terakhir ini hujan tidak turun. Kondisi itu membuat warga mengandalkan sumur air di Pulau Sebatik, yang berada di wilayah Malaysia, untuk keperluan mandi dan cuci.

"Warga bawa jerikan ke sana dengan gerobak. Warga yang punya perahu memilih bawa jerikan ke Tawau. Karena biasanya mereka punya teman atau keluarga di Tawau," ucap Syarifuddin, saat dihubungi dari Samarinda, Kaltim, Kamis (6/10/2011).

Selain dari sumur yang ada di Malaysia, sebagian warga Sebatik juga terpaksa membeli air ke kerabat mereka yang rumahnya teraliri air dari PDAM. "Biasanya mereka beli Rp 50.000 per satu tangki yang berisi 1.000 liter," kata Syarifuddin.

Pada umumnya, setiap keluarga di Sebatik memiliki tangki berukuran 1.000 liter, yang dipasang di belakang rumah untuk menampung air hujan.

Namun, kata Syarifuddin, air itu hanya cukup untuk tiga hari karena digunakan untuk keperluan mandi dan cuci. Sementara air minum lebih banyak dari air isi ulang galon.

Dari 5.800 keluarga yang mendiami 12 desa di Pulau Sebatik, PDAM Tirta Dharma Kabupaten Nunukan hanya mampu melayani 708 keluarga di tiga desa, sehingga warga di desa lain hanya bertumpu pada air hujan.

Di Desa Aji Kuning, terdapat pipa jaringan PDAM yang dibangun sejak tahun 2004 dalam kondisi tak terurus, karena tidak dapat dialiri air bersih PDAM.

Syarifuddin menyayangkan kondisi ini, dan menilai anggarannya lebih baik dialokasikan untuk membantu warga miskin yang belum memiliki tangki penampungan air di rumahnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com