Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Korupsi Sudah seperti MLM

Kompas.com - 04/10/2011, 21:22 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqqoddas mengatakan, korupsi di Indonesia sudah menggurita ke segala lapisan masyakakat. Penyebarannya sudah seperti multilevel marketing.

Dengan model penyebaran korupsi seperti itu, KPK dituntut untuk melakukan penangangan tanpa pandang bulu, termasuk harus memanggil pimpinan Badan Anggaran DPR RI. Pemanggilan mereka terkait dugaan mafia anggaran di DPR. Pemeriksaan itu kemudian menyeret KPK dalam pusaran tarik-menarik kepentingan baik oleh KPK maupun DPR.

Dalam rapat konsultasi antara DPR dan KPK pada Senin (3/10/2011) kemarin, Wakil Ketua Komisi III dari F-PKS, Fachri Hamzah, menuding KPK bertindak seperti lembaga superbodi dalam penegakkan hukum. Fachri juga mendesak agar KPK dibubarkan karena telah melenceng dari tugasnya.

Dalam wawancara Kompas Petang di KTV, Selasa (4/10/2011), Busyro menegaskan bahwa KPK bukan lembaga superbodi. Anggapan seperti itu muncul karena KPK harus memeriksa banyak pihak dalam kasus korupsi yang merajalela baik di pemerintahan pusat ataupun di daerah.

"Korupsi ini semakin banyak variabelnya. Banyak terjadi proses desentralisasi korupsi. APBN dijarah, kemudian APBD dijarah, dan kaderisasi rekrutmennya komunitas koruptor itu sangat efektif seperti model multilevel marketing (MLM). Ini yang harus diwaspadai," kata Busyro.

Busyro membantah KPK bekerja serampangan dalam pemberantasan korupsi dan menolak tudingan adanya politisasi dan tebang pilih dalam penanganan kasus. Ia menegaskan, KPK juga tidak pernah menggembar-gemborkan pemeriksaan suatu kasus untuk mengalihkan isu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

    Nasional
    Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

    Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

    Nasional
    Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

    Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

    Nasional
    Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

    Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

    Nasional
    Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

    Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

    Nasional
    Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

    Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

    Nasional
    1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

    1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

    Nasional
    Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

    Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

    Nasional
    Kala Hakim MK Beda Suara

    Kala Hakim MK Beda Suara

    Nasional
    Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

    Usai Penetapan Presiden-Wapres Terpilih, Gibran Sambangi Warga Rusun Muara Baru sambil Bagi-bagi Susu

    Nasional
    Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

    Disebut Bukan Lagi Kader PDI-P, Gibran: Dipecat Enggak Apa-apa

    Nasional
    PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

    PKS Bertandang ke Markas Nasdem Sore Ini

    Nasional
    Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

    Respons Anies Usai Prabowo Berkelakar soal Senyuman Berat dalam Pidato sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

    Usai Puja-puji Pers, Prabowo Tiadakan Sesi Tanya Jawab Wartawan

    Nasional
    Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

    Jadi Presiden Terpilih, Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com