JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Dien Syamsuddin menyesalkan tidak dilibatkannya ormas Islam, termasuk Muhammadiyah, dalam upaya deradikalisasi kelompok teroris.
"Selama ini kami tidak pernah sama sekali dihubungi untuk dilibatkan dalam upaya menangkal terorisme. Kami tidak pernah diberitahu, di mana kantong-kantong jaringan teroris yang selama ini diberitakan pemerintah sudah diketahui dan terpantau," kata Dien seusai memberikan kata sambutan dalam acara "Diskusi RUU Intelijen, Proyek Anti Terorisme atau Otoritarianisme?" di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (3/10/2011).
Menurut Dien, jika dilibatkan, Muhammadiyah, termasuk kampus-kampus Muhammadiyah, siap merangkul kelompok radikal dan membuka dialog agar gagasan kekerasan bisa diredam.
Dien menyayangkan adanya tindakan terorisme berkelanjutan yang disinyalir oleh banyak pihak menjadi "proyek permanen" penguasa atau aparat.
"Densus 88 seperti jadi pemain tunggal dalam penanganan teroris. Padahal, yang penting adalah menjangkau kelompok radikal untuk mengubah pemikiran. Aktor intelektual terorisme selama ini tidak pernah ada yang dibekuk. Yang ditindak hanyalah aktor lapangan," tandas Dien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.