Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Muhaimin Didemo PMII

Kompas.com - 29/09/2011, 14:12 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar didemo mahasiswa aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) di depan Balaikota Malang, Kamis (29/9/2011).

Sebenarnya yang dijadikan sasaran bukan cuma Cak Imin, nama panggilan sang Menteri yang juga mantan Ketua Umum PMII itu. Sejumlah nama lain juga disebut, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Andy Mallarangeng serta Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.

Mereka disebut pejabat tukang iklan karena gemar menebar janji tanpa kenyataan. Mereka, menurut demonstran, harus diganyang, meski tak jelas apa maksudnya dengan kata ganyang ini. Judul pernyataan demonstran dalam selebaran yang dibagikan: "Ganyang Menteri Bermasalah". Aneka skandal korupsi yang tak habis-habis di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini mereka sebut sinetron.

Ilham Toriq, koordinator aksi demonstrasi mahasiswa tersebut, dalam orasinya menegaskan, mahasiswa menuntut pemerintah mengungkap kasus lenyapnya uang masyarakat Rp 6,7 triliun yang disebut skandal Bank Century. Demonstran juga meminta pemerintah menuntaskan kasus Nazaruddin dan korupsi pembangunan wisma atlet, serta meminta polisi menangkap semua yang terlibat.

Terkhusus untuk Cak Imin tadi, mahasiswa minta pemerintah mengusut tuntas kasus suap Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). Demonstran juga menyatakan, pemerintah harus bersikap tegas untuk mencopot para menteri yang bermasalah, menghindarkan pengaruh kontrak politik sepihak dan tukar-menukar posisi di kabinet.

Sekitar 70 mahasiswa yang berdemonstrasi berada di bawah pegawasan ketat aparat kepolisian. Mereka kemudian melakukan aksi membakar keranda mayat mainan dari kertas, lantas membubarkan diri dengan tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com