Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Harus Disikapi sebagai Musuh Bersama

Kompas.com - 27/09/2011, 20:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj mengatakan kekerasan yang mengatasnamakan agama tidak pernah ditolerir oleh ajaran Islam. Menurut Said, berbagai tindak kekerasan agama yang sering dilakukan oleh teroris merupakan kejahatan yang tidak bisa diampuni dari sisi manapun dan dapat merusak kesucian agama itu sendiri.

"Semuanya harus menyikapi teroris itu sebagai musuh bersama. Sebab tindakan-tindakan seperti itu jelas berlawanan dengan kitab suci kita yang sangat tegas dan tidak boleh ada tindak kekerasan terhadap beragama. Dan kekerasan itu sangat tidak ditolerir sedikit pun dengan sejarah Islam," kata Said saat melakukan jumpa pers di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (27/9/2011) malam.

Lebih lanjut, Said menuturkan, perihal jihad yang sering jadikan alasan dalam melakukan tindakan radikal tersebut, seharusnya tidak juga dapat dibenarkan. Menurut Said, dalam pengartian Islam sesungguhnya, jihad seharusnya berjuang semaksimal mungkin untuk menuju kebaikan bagi umat Islam.

"Sekali lagi kita harus waspada. Karena rupanya jaringan Cirebon masih berkeliaran, di mana sebagian besar dilakukan oleh generasi-generasi muda. Dan konon mereka masih bersenjata. Yang dicari tempat-tempat ibadah, maupun masjid dan non masjid," kata Said.

Lebih lanjut, Said pun mengaku heran, mengapa saat ini generasi muda sangat mudah dimasuki oleh doktrin-doktrin sesat. Menurut Said, berbagai-berbagai doktrin seperti adanya doktrin 'bidadari cantik' yang akan menunggu di surga ketika melakukan jihad, hanya isapan jempol belaka.

"Karena yang namanya menghilangkan nyawa orang itu hukumnya haram dan sangat dosa besar. Islam tidak pernah mengajarkan untuk menghilangkan nyawa, baik orang lain, maupun dirinya sendiri. Kehidupan dan nyawa ini hak Tuhan, jadi begitu dia mati seperti itu, sudah jelas dia mati konyol," tutur Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

    Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

    Nasional
    KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

    KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

    Nasional
    Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

    Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

    Nasional
    Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

    Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

    Nasional
    Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

    Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

    Nasional
    Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

    Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

    Nasional
    Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

    Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

    Nasional
    Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

    Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

    Nasional
    Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

    Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

    Nasional
    Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

    Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

    Nasional
    Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

    Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

    Nasional
    Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

    Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

    Nasional
    Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

    Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

    Nasional
    Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

    Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

    Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com