JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Soegeng Sarijadi Syndicate (SSS), Sukardi Rinakit, berpendapat, selain kinerja, isu-isu kontroversial terkait menteri seharusnya menjadi pertimbangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengganti susunan kabinet. Seperti halnya isu terkait korupsi dan perselingkuhan.
"Termasuk isu selingkuh, ini lebih praktis, karena jika saya selingkuh, saya pejabat publik, tidak menutup kemungkinan untuk selingkuh itu saya pakai dana publik. Karena statusnya pejabat publik, ini harus jadi pertimbangan," kata Sukardi dalam diskusi Polemik Radio Sindo di Jakarta, Sabtu (24/9/2011).
Seperti diketahui, sejumlah menteri tengah dilanda isu terkait perselingkuhan dan korupsi. Mereka di antaranya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar terkait kasus dugaan korupsi pejabat di Kementeriannya, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng terkait kasus dugaan korupsi wisma atlet SEA Games, Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang diisukan selingkuh, dan Menteri Perumahan Rakyat Suharso yang digugat cerai istrinya.
Menurut Sukardi, kemungkinan besar menteri-menteri yang tengah diisukan tersebut akan diganti Presiden. Terlebih, katanya, Yudhoyono adalah presiden yang sangat memperhatikan media massa.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparinga memastikan, Presiden akan merombak susunan kabinetnya pada Oktober. Mengenai siapa menteri yang akan diganti, katanya, publik sudah dapat menebak. Namun, yang sulit, menurut Daniel, adalah menemukan pengganti yang memiliki integritas tinggi.
"Ini saatnya partai memberikan konstribusi, tahu diri, agar orang-orang yang dikirim punya kapasitas, punya integritas," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.